Wali Kota: Hormati Tatanan Adat di Port Numbay

Sabtu, 09 Juni 2012 – 07:19 WIB

JAYAPURA - Rentetan kasus penembakan yang terjadi di Kota Jayapura belakangan ini membuat Wali Kota Jayapura Drs. Benhur Tommy Mano,MM sangat prihatin, sebab sekarang ini sebagian orang merasa resah, bahkan takut karena merasa terancam oleh sesuatu yang tidak jelas.

Wali Kota Jayapura ini sangat kecewa karena insiden berdarah tersebut telah menjadikan tanah adat Port Numbay yang tadinya aman dan tenteram menjadi mencekam dan membuat orang takut untuk keluar rumah.

"Memang, menyampaikan aspirasi politik adalah hak setiap orang di negara ini, tetapi saya minta hormati tatanan adat di tanah Port Numbay. Jangan kotori dengan aksi atau tindak kekerasan, bahkan pertumpahan darah seperti yang sudah terjadi ini," lontarnya dalam keterangan persnya, Jumat (8/6).

Sebagai anak adat Port Numbay yang juga sekaligus menjadi pemimpin di kota ini, Tommy Mano merasa sangat sedih dan kecewa melihat insiden yang terjadi serta suasana kota belakangan ini. Apalagi Kota Jayapura adalah tanah adat yang sudah selayaknya dihormati budayanya, bukan dinodai dengan insiden berdarah seperti yang terjadi belakangan ini.

"Kepala suku, tokoh adat Port Numbay sudah menyampaikan kepada saya bahwa mereka semua mengecam pelaku yang mengacaukan tanah Port Numbay ini," katanya.

Tommy Mano mengajak seluruh warga Kota Jayapura untuk tetap menahan diri dan tidak terpengaruh dengan berbagai insiden yang terjadi belakangan ini. Karena insiden kekerasan yang terjadi itu adalah iblis yang berwujud manusia. "Jadi kita jangan takut kepada iblis. Ketika manusia takut kepada iblis, maka dunia ini akan dikuasai oleh iblis. Karena itu saya himbau warga kota jangan takut dengan isu dan segala macam ancaman yang ada. Sebaliknya, mari kita menjaga ketentraman dan ketertiban di kota ini," ajaknya.

Pihaknya tak habis mengerti mengapa di Kota Jayapura bisa terjadi insiden seperti ini. "Ada iblis yang hendak mencoba mengacaukan Kota Jayapura. Karena itu seluruh warga kota mari berdoa bagi keamanan kota dan peristiwa yang membuat warga takut tidak terulang kembali. Saya yakin Tuhan akan mendengar doa kita dan iblis yang mengacaukan kota ini cepat disadarkan oleh Tuhan dan lari dari kota ini," tuturnya.

Wali Kota juga meminta aparat agar cepat menangkap dan mengadili pelakunya. "Saya harapkan aparat cepat menangkap dan adili pelakunya sesuai dengan hukum yang berlaku," pungkasnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Robert J Betaubun,S.Pd,M.Pd mengatakan, terkait dengan rentetan penembakan oleh orang tak di kenal belakangan ini yang salah satu korbannya adalah pelajar, pihaknya menyampaikan keprihatinannya. "Tentu saja kami sangat prihatin dengan insiden ini, apalagi beberapa waktu lalu salah seorang pelajar ikut menjadi korban," ujarnya kepada Cenderawasih Pos (Grup JPNN) kemarin.

Pihaknya mengatakan, meski sekarang ini kondisi keamanan kurang bagus, tetapi dia berharap para siswa sekolah mulai dari TK, SD, SMP dan SMA tidak terpengaruh oleh keadaan. Karena itu juga sampai saat ini pihaknya tidak melakukan perubahan jam pulang terhadap semua sekolah. Karena dianggap kondsi Kota Jayapura masih terkendali dan belum terlalu mengkhawatirkan.

"Jadi semua sekolah jam pulangnya tetap, tidak ada yang berubah. Semua masuk dan pulang sekolah seperti biasa. Pendeknya kondisi saat ini belum mengharuskan kita untuk merubah jam masuk dan pulang sekolah. Jadi semua harus berjalan seperti hari-hari biasanya," terangnya.

Tetapi sebaliknya, lanjut Betaubun, apabila kondisi Kota Jayapura benar-benar sudah mengkhawatirkan, baru dilakukan perubahan waktu masuk dan pulang sekolah. "Memang jam masuk dan pulang sekolah adalah wewenang masing - masing sekolah, tetapi kalau situasinya mengkhawatirkan dan sudah luar biasa, tentu akan dilakukan perubahan, bahkan mungkin sekolah diliburkan. Tetapi ini kan situasinya masih terkendali dan saya kira cukup aman," ujarnya lagi. 

Untuk itu, dia mengajak semua sekolah untuk tetap memberlakukan  jam sekolah sebagaimana biasanya. Yang disarankannya sekarang ini adalah agar para guru selalu mendata setiap siswanya serta selalu mewarning para siswa untuk langsung pulang ke rumah. "Jadi kalau pulang sekolah langsung pulang ke rumah, tidak perlu  singgah di tempat lain," katanya.

Kepada orang tua dia juga mengharapkan agar menjaga dan selalu mengontrol anak-anaknya untuk tidak terlalu banyak keluar rumah. (ta/fud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Diamkan, Sebulan 15 Tewas di Papua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler