Wali Kota ini Pilih Tutup Pintu Keluar Masuk Wilayah, Mohon Pengertiannya

Selasa, 17 Maret 2020 – 14:42 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji (tengah) saat memimpin rapat kordinasi di Balai Kota Malang. Foto: Radar Malang

jpnn.com, MALANG - Pemkot Malang, Jatim mulai mengambil langkah tegas untuk mencegah penyebaran virus corona.

Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan bahwa Pemkot Malang berencana untuk menutup pintu keluar masuk Kota Malang.

BACA JUGA: Ganjar Bergerak Cepat Tutup Tempat Hiburan dan Destinasi Wisata

“Nanti Rabu (18/3) semuanya orang yang berkunjung ke Kota Malang dilarang masuk,” tegasnya usai Rapat Koordinasi di Balai Kota Malang, baru-baru ini.

Sejak Senin, kata Sutiaji, arus keluar masuk Kota Malang masih bisa ditolelir. Sebab masih banyak orang yang harus menyelesaikan rencana kerjanya.

BACA JUGA: Wabah Virus Corona, Ridwan Kamil Menginstruksikan UN SMK dan Ujian Sekolah Ditunda

“Masih kami beri waktu, besok (hari ini) masih ditolerir. Setelah itu, sudah tidak boleh,” tegasnya lagi.

Meski begitu, Sutiaji menjelaskan bahwa yang dimaksud menutup pintu itu tidak bersifat total. Penutupan itu dilakukan untuk mencegah masuknya orang ke tempat-tempat keramaian.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Anies Baswedan Kena Lagi hingga Positif Corona Setelah Tablig

Di sisi lain, Sutiaji juga sudah membuat instruksi bahwa tempat keramaian seperti kafe, tempat hiburan malam, dan tempat wisata bakal ditutup hingga 14 hari ke depan. Sutiaji juga menolak menyebut kebijakannya ini sebagai lockdown.

Seperti yang dia sampaikan dalam rakor. “Coba cari pengertiannya apa itu lockdown? Bukan berarti tidak boleh masuk sama sekali. Tapi kami batasi. Kalau tutup total itu yang bisa cuma negara,” ujar dia.

“Jadi nanti akan keluar SOP yang mengatur bagaimana teknisnya. Yang mengeluarkan Satgas, masih kami rapatkan,” sambungnya.

Satgas Penanganan Covid-19, kata Sutiaji sudah terbentuk dan langsung bertugas. Satgas melibatkan berbagai stakeholder. Termasuk aparat keamanan dan rumah sakit.

“Secara bertahap, Pemkot Malang juga akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak cemas. Sehingga tidak berakibat pada sektor kehidupan lainnya,” pungkasnya. (radarmalang/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler