Wali Kota Ita Kenang Jasa Banser Riyanto di Malam Tahun Baru

Selasa, 01 Januari 2019 – 09:16 WIB
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari (kanan) bersilaturahmi ke rumah almarhum Riyanto. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, MOJOKERTO - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengisi malam tahun baru dengan mengunjungi rumah keluarga almarhum Riyanto, anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat saat mendekap dan membawa lari bom untuk menyelamatkan ratusan warga Kota Mojokerto pada malam Natal 2000.

”Sahabat Riyanto adalah teladan nyata keberanian, teladan nyata rasa rela berkorban, beliau menyelamatkan banyak jiwa. Insyaallah surga untuk sahabat Riyanto,” kata Ita, sapaan akrab Ika Puspitasari.

BACA JUGA: Cekatan, NU Dirikan Posko dan Salurkan Bantuan bagi Korban

Ita yang juga aktivis Muslimat NU itu mengunjungi kediaman Riyanto, di Kecamatan Prajurit Kulon, Senin (31/12) malam, setelah sebelumnya berkeliling memantau pos pengamanan libur Natal dan Tahun Baru bersama aparat kepolisian, serta beristigasah bareng warga dan para tokoh masyarakat.

Kehadiran Ita diiringi rombongan Banser Kota Mojokerto serta disambut langsung oleh kedua orang tua almarhum Riyanto, Sukarmin dan Katinem.

BACA JUGA: Banser Bantu Polri dan TNI Amankan Natal

”Kita semua harus belajar dari Mas Riyanto. Dan semoga Kota Mojokerto dan Indonesia selalu damai, aman, saling toleran, bersaudara meski beragam. Perbedaan adalah rahmat. Justru karena perbedaan itulah, Indonesia ini indah. Tak perlu karena beda keyakinan, lalu kita bermusuhan,” ujar Ita.

Riyanto adalah anggota Banser yang gugur saat membantu menjaga keamanan perayaan Natal di Gereja Eben Haezer, Kota Mojokerto, 24 Desember 2000. Ketika itu, Riyanto menemukan bungkusan plastik mencurigakan, lalu membukanya.

BACA JUGA: Amankan Misa Natal, Puluhan Banser Jaga Katedral

Setelah tahu bungkusan itu berisi bom, Riyanto spontan berteriak untuk memperingatkan ratusan jemaat gereja. “Tiarap!” teriak Riyanto.

Dia kemudian berlari membawa bom tersebut ke luar gereja, tapi meledak dalam dekapan pemuda yang wafat di usia 25 tahun itu. Aksi heroik Riyanto telah menyelamatkan ratusan jiwa.

Nama Riyanto kemudian dijadikan nama jalan di jalur menuju rumahnya. Di sana juga dibangun gapura untuk mengenang pengorbanan Riyanto.

Wali Kota Ita mengatakan, semangat pengorbanan Riyanto perlu juga dimaknai sebagai kerelaan untuk terus berbuat baik. ”Berbuat baik, sekecil apapun itu, dimulai dari sekitar kita. Misalnya, ikut bergotong-royong menata kampung,” ujarnya.

”Bagi jajaran birokrasi, semoga dengan silaturahim di rumah Sahabat Riyanto ini, kami bisa menyerap inspirasi dan semangat kebaikan beliau untuk berikhtiar yang terbaik bagi kemajuan Kota Mojokerto,” imbuh wanita yang belum genap sebulan dilantik sebagai wali kota ini.

Sementara itu, ayahanda Riyanto, Sukarmin, berterima kasih masih banyak orang yang mengenang pengorbanan anaknya. ”Terima kasih, Bu Ita. Semoga pengorbanan anak saya tidak sia-sia, dan mampu menjadi pelajaran bagi kita, semoga Indonesia selalu damai,” tutur Sukarmin. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pimpin Kota Mojokerto, Ita Tak Malu Belajar dari Pakde Karwo


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler