Wali Kota Minta Harga Bawang Putih di Bawah Rp 38 Ribu

Selasa, 30 Mei 2017 – 20:56 WIB
Bawang putih. Foto: JPG/Pojokputih

jpnn.com, PONTIANAK - Wakil Gubernur Kalimantan Barat Christiandy Sanjaya dan Wali Kota Pontianak Sutarmidji memantau pelaksanaan operasi pasar bawang putih di Pasar Flamboyan dan Pasar Mawar pada Selasa (30/5).

Operasi pasar itu digelar Pemerintah Kota Pontianak dan Pemerintah Provinsi Kalbar bersama tiga perusahaan swasta yakni PT Maju Sukses Bersama, PT Cahaya Bintang Gemilang, dan PT Tunas Maju Mandiri.

BACA JUGA: Awal Ramadan, Harga Bawang Putih Turun Signifikan

Operasi pasar itu dinilai sangat membantu warga.

Sutarmidji mengatakan, hari ini pasokan bawang putih yang didrop sebanyak 120 ton dari Kementerian Perdagangan.

BACA JUGA: H-1 Ramadan, Sebegini Harga Daging Sapi, Bawang Merah dan Bawang Putih

"Saya berharap mulai hari ini harga bawang putih bisa di bawah Rp 38 ribu,” kata politikus yang karib disapa Midji itu.

Dia mengatakan, jika setelah digelarnya operasi pasar ini harga bawang putih masih juga melambung tinggi, pihaknya masih memiliki stok dan akan menjual secara eceran di bawah harga tersebut.

BACA JUGA: Duh, Harga Bawang Putih Naik Jadi Rp50 Ribu Per Kilogram

“Kita lihat setelah digelarnya operasi pasar ini, kalau masih harga bawang putih di atas Rp 38 ribu, kami akan jual secara eceran," katanyaZ

Menurut dia, Pemkot Pontianak punya stok sekitar 20 – 30 ton. "Kami akan ecer, kalau perlu saya akan subsidi di bawah harga pasaran,” tegasnya.

Dia menjelaskan, tindakan ini diambil untuk mencegah munculnya spekulan-spekulan yang mencari keuntungan dengan menjual di atas patokan harga tertinggi. Dengan begitu, kata Midji, mereka yang menyimpan atau menimbun stok bawang putih dipastikan tidak akan laku terjual.

Untuk itu, dia mengatakan, pedagang harus menjual di bawah Rp 38 ribu. Kalau tidak, Pemkot akan jual eceran lewat koperasi.

"Pemkot akan mengecer bawang putih dengan harga di bawah harga tertinggi. Kalau perlu kita subsidi di bawah Rp30 ribu,” kata dia.

Bahkan, bila masih ada spekulan-spekulan bawang putih, pihaknya akan melibatkan Polresta Pontianak dengan menurunkan tim untuk menelusurinya.

“Kalau memang dia beli dari sini terus dijual dengan harga sangat tinggi, kami sita bawang putihnya,” paparnya.

Diakuinya, persoalan langkanya bawang putih disebabkan tidak adanya produsen yang bisa memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri sehingga sebagian besar harus diimpor dari luar.

Apalagi, kebutuhan bawang putih di Kalbar umumnya dan Pontianak khususnya, lebih tinggi dari rata-rata nasional.

Hal ini disebabkan jenis makanan di Pontianak banyak yang menggunakan bawang putih sebagai bahan dasarnya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Bawang Putih Melonjak, Pedagang Ogah Jual Kiloan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler