jpnn.com, JAKARTA - Sehari jelang Ramadan, harga ayam pedaging dan daging sapi di pasar tradisional melonjak. Bila sebelumnya, ayam pedaging dijual Rp 35 ribu per ekor, kini Rp 55 ribu per ekor.
Sedangkan daging sapi biasanya Rp 90 ribu, kini naik menjadi Rp 110 ribu. Dari kelompok ikan, harga relatif stabil, misalnya ikan mujair Rp 30 ribu per kilo.
BACA JUGA: Curahan Hati PSK: Mahasiswi Jadi Wanita Panggilan Karena Diajak Senior
Meski harga ayam pedaging dan daging sapi melonjak, konsumen tetap memburunya.
"Biasanya ini harganya Rp 35 ribu, dari kemarin sudah naik Rp 20 ribu per ekornya. Biar mahal tapi masyarakat tetap membelinya karena butuh sih," kata Hajah Saripah, pedagang ayam pedaging di Pasar Pondok Labu Jumat (26/5).
BACA JUGA: Sidang Isbat Awal Puasa Digelar Jumat Sore
Pernyataan senada diungkapkan Asep, pedagang daging sapi lokal di Pasar Pondok Labu. Kenaikan harga daging sapi sudah terjadi sejak sepekan jelang Ramadan.
"Ya sudah biasa tiap tahun begitu. Mau puasa atau lebaran pasti daging sapi naik. Toh biar mahal, orang-orang tetap cari," kilahnya.
BACA JUGA: Risma Doa Bersama, Hormati Perbedaan Untuk Jaga Kerukunan
Sementara itu, harga bawang merah dan putih juga naik. Padahal sudah ada ketetapan pemerintah, harga bawang putih tidak boleh lebih dari Rp 38 ribu.
Kedua komoditi tersebut harganya terus melambung. Bahkan bawang merah yang sebelumnya masih di kisaran Rp 35 ribu per kilo, ikutan naik.
Masih di Pasar Pondok Labu, bawang merah dan putih, masing-masing dijual Rp 70 ribu per kilo. Sebelumnya bawang putih dijual Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu.
Sedangkan bawang merah Rp 40-45 ribu per kilo. Naiknya harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini membuat masyarakat menjerit. Karena pendapatan tidak bertambah, tapi beban pengeluaran justru membengkak.
"Ini kok naik-naik terus. Listrik naik, sembako naik, pemerintah malah diam saja," ketus Yeni, salah satu konsumen yang kaget saat tahu harga bawang merah juga naik.
Para pedagang di pasar beralasan, terpaksa menaikkan harga bawang karena pasokannya kurang. Untuk mendapatkan bawang, mereka harus order beberapa hari sebelumnya, itu pun dijatah.
"Bagaimana kami gak naikin harga, barangnya kurang. Kalau dijual normal, terus kami bagaimana. Harga pengambilan saja sudah tinggi," ujar Mas Yatin, pedagang bawang.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Razia PSK tak Cukup, Perlu Pendekatan Iman Biar tak Menjamur
Redaktur : Tim Redaksi