Wali Kota Mojokerto Cairkan Insentif Nakes, Sebegini Nilainya

Senin, 02 Agustus 2021 – 09:23 WIB
Tenaga kesehatan (nakes). Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, MOJOKERTO - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pemkot telah mencairkan dana insentif untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang dalam penanganan pasien COVID-19 senilai Rp7,92 miliar.

Insentif nakes ini diberikan kepada tenaga kesehatan yang bekerja menangani COVID-19 di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, laboratorium kesehatan daerah (labkesda), dan puskesmas.

BACA JUGA: Babi Muncul di Hambalang Bogor, Warga: Ini Peristiwa Pertama Kalinya

Ika Puspitasari mengatakan dana insentif ini sudah dicairkan sejak 22 Juli lalu, ditujukan kepada 420 tenaga kesehatan, antara lain dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya seperti ahli teknologi laboratorium medik, nutrisionis, apoteker, elektromedis, fisiotrapis, labkesda, dan tenaga puskesmas.

"Alhamdulillah kami sudah mencairkan insentif untuk tenaga kesehatan dengan total sebesar Rp7,92 miliar bagi 420 orang nakes. Insentif ini sebagai bentuk penghargaan pemerintah daerah untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang lainnya yang menangani COVID-19," katanya dalam keterangan tertulis di Mojokerto, Senin.

BACA JUGA: Janda Sering Bertamu ke Rumah Pria, Menginap Berhari-hari, Walah Ternyata

Nominal insentif yang diterima masing-masing nakes, katanya, mengacu Kepmenkes RI Nomor hk.01.07/menkes/4239/2021.

Ditentukan dalam kepmenkes tersebut, insentif bagi dokter spesialis sebesar Rp15 juta per bulan, insentif bagi dokter umum sebesar Rp10 juta per bulan, insentif bagi perawat dan bidan sebesar Rp7,5 juta per bulan, serta tenaga kesehatan lain menerima insentif sebesar Rp5 juta per bulan.

Menurut Ning Ita -sapaan akrab Wali Kota Ika Puspitasari- Pemerintah Kota Mojokerto telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp17,26 miliar untuk insentif nakes yang bersumber dari APBD.

"Saat ini telah dilakukan pencairan sebesar Rp7,92 miliar untuk insentif bulan Januari hingga Juni 2021 yang direalisasikan pada tanggal 22 Juli," katanya.

Untuk insentif tim pelacakan, kata dia, sudah dicairkan satu kali untuk pembayaran Januari hingga April 2021 sebesar Rp172, 3 juta yang direalisasikan pada 3 Juni 2021.

Ning Ita menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, puskesmas dan labkesda yang dengan tulus dan ikhlas mengemban tugas untuk menangani COVID-19.

"Insentif ini adalah dukungan dari pemerintah bagi tim tracing dari puskesmas dan Dinkes yang merupakan garda terdepan serta para tenaga kesehatan di rumah sakit yang merupakan garda terakhir. Saya berharap insentif ini dapat meningkatkan semangat dan etos kerja para nakes guna mempercepat penanganan pandemi di tengah potensi risiko keterpaparan yang demikian besar," katanya.

Ning Ita mengatakan pemerintahan yang dipimpinnya akan memberikan yang terbaik yang bisa dilakukan bagi para nakes yang berdedikasi tinggi dan banyak berkorban dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Mereka yang menerima insentif ini sudah bekerja keras melayani pasien COVID-19 di Kota Mojokerto. Insyaallah kami terus berupaya memberikan terbaik bagi para nakes ini," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler