jpnn.com - MATARAM - Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh selamat dari penyanderaan kelompok terorisme, Jumat pagi (24/10) lalu.
Orang nomor satu di Kota Mataram ini berhasil dibebaskan tim dari Yonif 900/Raider Kodam IX/Udayana setelah terjadi baku tembak antara pasukan Raider dengan para teroris.
BACA JUGA: Jatah Khusus Tanpa Tes, Usia Lebih 35 Tahun Diterima jadi CPNS
Skenario itu dipraktikkan di Kantor Wali Kota Mataram. Saat simulasi, Wali Kota Mataram digantikan perannya oleh anggota Satpol PP Kota Mataram.
”Kebetulan di saat bersamaan saya sedang ada acara pawai Hijratul Rasul jadi tidak bisa ikut,’’ kata Wali Kota Mataram, H Ahyar Abduh.
Wali kota menegaskan, simulasi ini tidak ada kaitannya dengan situasi apa pun. Kondisi Kota Mataram yang hingga saat ini tetap kondusif, tidak terdeteksi maupun terindikasi adanya ancaman dari kegiatan atau paham-paham radikal.
BACA JUGA: Warga Tanam Pohon di Jalan
”Ini hanya sebagai latihan pemeliharaan kemampuan dari prajurit Raider. Pemkot hanya memfasilitasi, dan ini menjadi kehormatan karena kantor wali kota dipercaya sebagai lokasi
latihan," kata Ahyar.
Pemkot Mataram, juga tetap berkoordinasi dengan aparat keamanan, serta selalu proaktif kalau ada indikasi-indikasi yang mengganggu kamtibmas di Kota Mataram.
BACA JUGA: Pantai Oetune, Wisata Baru Pantai Nusa Tenggara Timur
Sementara Wakil Asisten Intelijen Kasdam IX/Udayana Letkol Inf Armansyah menjelaskan, simulasi ini sebagai kebutuhan dasar prajurit Raider yang harus terus dipelihara kemampuannya dengan melakukan latihan.
”Prajurit Raider harus tetap terlatih, maka sisa-sisa kegiatan latihan di Bali kita peragakan di NTB dengan dua lokasi, yakni di Pulau Lombok dan Sumbawa,’’ ujarnya.
Ia pun menegaskan, latihan ini tidak ada hubungannya dengan kondisi keamanan, khususnya di Kota Mataram.
Simulasi hanya untuk pemeliharaan kemampuan, agar prajurit Raider tetap siap sewaktu-waktu saat dibutuhkan dalam keadaan negara dengan situasi yang tidak diinginkan.”Logikanya, kalau tidak pernah dilatih, ketika terjadi sesuatu, susah,’’ kata Armansyah.
Armansyah menyampaikan, ada dua tim yang diturunkan dalam simulasi ini. Masing-masing 40 orang di wilayah Pulau Lombok dan 40 orang di Sumbawa. Kegiatan latihan ini, lanjutnya, merupakan agenda rutin setahun sekali.
”Tahun ini tempatnya di Mataram, karena wilayah Kodam IX/Udayana juga meliputi NTB dan NTT,’’ ujarnya.
Armansyah membeberkan skenario simulasi yang mengambil lokasi di sekitar Kantor Wali Kota Mataram. Diceritakan, sisa-sisa musuh dari Buleleng Bali melarikan diri ke Pulau Lombok tepatnya di Kota Mataram.
Pasukan Raider melakukan pengejaran dan berusaha melumpuhkan teroris yang telah menguasai objek vital Kantor Wali Kota Mataram serta menyandera wali kota.
”Pasukan Raider berhasil melumpuhkan teroris dan mengambil alih objek vital tersebut serta membebaskan pejabat yang disandera,’’ katanya. (ili)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Gubernur Jatim Sering Mogok
Redaktur : Tim Redaksi