Wali Kota Solo Bakal Pertemukan Dua Pihak yang Berkonflik

Selasa, 27 Agustus 2013 – 14:15 WIB
Gerbang Pintu Sasana Putra Keraton Solo saat didobrak massa Dewan Adat menggunakan sebuah mobil jeep agar bisa meringsek masuk ke Sasana Narendra. FOTO: Radar Solo

jpnn.com - SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku sangat perihatin dengan konflik berkepanjangan yang terjadi di Keraton Surakarta. Dimana puncaknya terjadi pada acara pengukuhan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Panembahan Agung Tedjowilan sebagai menteri Keraton Kasunanan Surakarta yang berlansung ricuh Senin (26/8).

Saat itu massa Dewan adat meringsek dan mengusir undangan acara tersebut di Sasana Narendra komplek keraton kasunanan. Nah, lantaran konflik yang berkepanjangan, Rudy pun mengaku sangat ingin mempertemukan kedua kubu yang berkonflik.

BACA JUGA: Titik Api Bertambah, Penerbangan Terganggu

"Penyelesaiannya nanti akan kita mulai dari awal dengan mempertemukan kedua belah pihak," kata Rudy.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Solo, konflik yang memalukan itu dipicu ketegangan antara kubu KGPH PA Tedjowulan dan dewan adat.

BACA JUGA: Penerbangan Terganggu Akibat Kebakaran Hutan di Riau

Diketahui, dewan adat selama ini berseberangan dengan dwitunggal Paku Buwono XIII (PB XIII) dan Mahapatih Tedjowulan. Dewan adat menilai, dalam aturan di keraton, jabatan mahamenteri tidak ada.

Sementara itu, menurut kubu PB XIII, pengukuhan Tedjowulan sebagai mahamenteri merupakan tindak lanjut rekonsiliasi 16 Mei 2012 dan 22 Mei 2012 yang ditandatangani di Jakarta.

BACA JUGA: Titik Api Menyebar di Sumatera, Bencana Asap Mengancam

Lembaga Dewan Adat sendiri dipimpun oleh GKR Wandansari (Gusti Moeng) dan GKR Timoer Rumbay (Gusti Timoer) yang merupakan anak PB XIII.

Rudy melanjutkan, saat pertemuan nanti kedua belah boleh berdebat. Namun, setelah keluar ruang pertemuan persoalan harus sudah terselesaikan. "Keberadaan keraton sangat penting. Karena merupakan aset negara dan bagian dari sebuah tumpuan pariwisata di Solo," ujarnya. (edy/mas)
  

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamatkan Keraton Surakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler