Wali Kota Solo: Ora Usah Nekat Mudik, Nek Nekat Tak Karantina Setengah Sasi!

Jumat, 03 April 2020 – 06:36 WIB
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: ANTARA/Aris Wasita

jpnn.com, SURAKARTA - Gelombang mudik terus meningkat ke  Kota Solo, Jawa Tengah di tengah wabah virus corona meski telah dilarang pemerintah untuk cegah penyebaran covid-19.

Untuk itu, Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mewajibkan pemudik untuk menjalani karantina selama 14 hari setibanya di kota tersebut sebelum para pemudik kembali ke rumah masing-masing.

BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Tidak Usah Pulang Kampung!

Tiga lokasi karantina telah disiapkan, salah satunya dikhususkan bagi pemudik. Yaitu Ndalem Joyokusuman, Ndalem Priyosuhartan, dan Graha Wisata Niaga.

Ndalem Joyokusuman dan Ndalem Priyosuhartan akan digunakan untuk karantina masyarakat Solo yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP),

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Harus Hadapi Kondisi Terburuk Corona, Obat Herbal AntiCovid, Freeport Berdarah

Ta elingke, do manuto, ora usah nekat mudik, nek nekat tak karantina setengah sasi neng kene (saya ingatkan jangan pada nekat mudik, kalau nekat nanti akan saya karantina setengah bulan di sini)," tutur FX Hadi dalam sebuah cuplikan video berbahasa Jawa sambil berdiri dan menunjuk gedung Graha Wisata Niaga.

Menurutnya, Graha Wisata Niaga dikhususkan bagi pemudik dari luar kota yang masuk ke Solo. Gedung yang berada di kompleks Sriwedari itu diprediksi mampu menampung 200 hingga 300 orang.

BACA JUGA: Kisah Christina, Pasien Corona yang Sembuh, Beginilah Perjuangannya di Ruang Isolasi RS

Dia telah menunjuk penanggung jawab untuk masing-masing rumah karantina. Mereka bertugas menyiapkan tempat, memastikan logistik serta merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan di rumah karantina.

"Kalau yang di Joyokusuman dan Priyosuhartan akan kami siapkan pendamping untuk olahraga, guru tari jika mereka ingin menari dan sebagainya. Kami usahakan pekan ini semua selesai,” kata Rudy.

Pemkot berharap dengan adanya rumah karantina ini bisa mengikis kekhawatiran masyarakat atas kedatangan perantau yang makin banyak belakangan ini.

Selain itu, warga perantauan yang berencana mudik ke Solo pun akan menjadi berpikir ulang. Karena mereka harus melewati karantina terlebih dahulu.

“Kami akan siagakan pintu masuk dari bandara, stasiun, dan terminal. Mereka diharapkan melapor setiap ada warga KTP Solo yang datang dari kota lain, khususnya zona merah. Tidur di Graha Wisata dulu 14 hari. Khusus untuk pemudik dengan kendaraan pribadi, kelurahan, dan RT diminta untuk mendeteksi secara cermat,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani menyebutkan kondisi terkini penanggulangan Covid-19 di Solo. Hingga Senin (30/3), ada tiga warga ber-KTP Solo terkonfirmasi positif Covid-19.

Satu orang di antaranya sembuh dan dua pasien positif laib telah meninggal dunia. Kemudian, ada 26 pasien dalam pengawasan (PDP), 16 orang di antaranya masih dirawat dan tujuh oeang lainnya sembuh.

“Untuk ODP (orang dalam pemantauan) warga Kota Surakarta sejumlah 162 orang. Yang dirawat inap ada enam orang, rawat jalan 156 orang,” papar Ahyani. (irw/ria/radarsolo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler