Wali Kota Tegal Siti Masitha Ditangkap KPK, Belasan PNS Cukur Gundul

Kamis, 31 Agustus 2017 – 00:12 WIB
Udin Amuk saat memplontos rambutnya sebagai bentuk kegembiraan pasca ditangkapnya Siti Masitha oleh KPK. Foto: AGUS WIBOWO/RADAR TEGAL/JPNN.com

jpnn.com, TEGAL - Penangkapan Wali Kota Tegal Hj Siti Masitha Suparno oleh KPK disambut gembira belasan PNS dengan cara mencukur gundul rambut mereka.

Bersama dengan para aktivis di daerah setempat, belasan PNS itu menggundul rambutnya di depan kantor wali kota Tegal, Rabu (31/8).

BACA JUGA: Oalah, Bu Wali Kota Kumpulkan Suap untuk Maju Pilkada Lagi

“Ya hanya ini cara kami yang digelar secara spontanitas sebagai wujud syukur atas ditangkapnya Wali Kota Tegal oleh KPK,” terang Khaerul Huda.

Dia menilai, banyak kebijakan saat kepemimpinan Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno yang bobrok dan tidak taat hukum. Di antaranya adalah menonjobkan PNS tanpa alas an yang jelas.

BACA JUGA: Please, Kader Golkar Jangan Sampai Korupsi

“Karena itu, kami berharap struktur pemerintahan yang baru dan yang akan menggantikan Siti Masitha bisa memperbaiki dan lebih baik lagi,” ujarnya, seperti diberitakan Radar Tegal (Jawa Pos Group).

Hal senada diungkapkan Udin Amuk dan Guslam. Aktivis yang pernah masuk tahanan gara-gara pernah mengkritik wali kota itu merasa senang. “Biar merasakan berada di dalam sel,” ulasnya.

BACA JUGA: Terjaring OTT KPK, Bu Masitha Merasa Jadi Korban Ulah Politikus NasDem

Udin menambahkan, OTT wali kota oleh KPK harus menjadi keprihatinan bersama selaku masyarakat Jawa Tengah. Namun, di sisi lain patut mengapresiasi langkah KPK dalam penanganan korupsi.

“Di Jawa Tengah, setidaknya ada 32 bupati/wali kota dan wakilnya yang terjerat kasus korupsi. Sebanyak 24 kasus telah putus . Enam kepala daerah berstatus tersangka, satu bupati sebagai terdakwa dan satu OTT,” terangnya.

Dengan maraknya kasus korupsi di Jawa Tengah yang terungkap, katad ia, masyarakat berharap ada pembenahan birokrasi.

“Kami juga berharap OTT KPK bisa menjadi penyemangat bagi aparat penegak hukum lainnya, seperti jaksa dan polisi,” ucapnya.

Dia menuturkan, pada 2018 akan ada Pilkada serentak di Jawa Tengah. Delapan kabupaten/kota di Jawa Tengah akan melaksanakan pilkada, bersamaan dengan pemilihan Gubernur Jawa Tengah.

Dia berharap, dalam pilkada nanti masyarakat akan lebih selektif dalam menentukan pilihan. Dia tidak ingin kasus-kasus korupsi kembali terjadi di daerahnya.

“Masyarakat harus memahami seperti apa rekam jejak bakal calon yang akan berkompetisi dalam pilkada nantinya. Dengan demikian, mendapatkan pemimpin yang benar-benar berintegritas,” harapnya. (gus/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Pasrahkan Wali Kota Tegal ke KPK


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler