jpnn.com, KAOHSIUNG - Ketua dewan Kota Kaohsiung Taiwan Hsu Kun-yuan (63) bunuh diri dengan cara yang mengerikan, Sabtu (6/6) malam, atau setelah wali kota yang ia puja lengser dari jabatan melalui pemungutan suara oleh rakyat.
Pihak kepolisian menyebut Hsu melompat dari apartemennya hingga meninggal dunia, beberapa jam setelah pengumuman kekalahan Wali Kota Kaohsiung, Han Kuo-yu, dalam pemungutan suara.
BACA JUGA: Taiwan Paham Betul Cara Bikin Tiongkok Murka, Begini Salah Satunya
Kasus itu masih diselidiki lebih lanjut.
Baik Hsu maupun Han berasal dari partai oposisi Kuomintang, yang menjalin hubungan dekat dengan pemerintah Tiongkok.
BACA JUGA: Takut Tiongkok Murka, WHO Tidak Undang Taiwan Bahas Virus Corona
Hsu adalah pendukung kuat Han.
Han sendiri menuduh partai berkuasa, Partai Progresif Demokratik, membuat citra dirinya buruk untuk melengserkan dia dari jabatan wali kota.
BACA JUGA: Tiongkok Tebar Ancaman, Kapal Perang Amerika Kawal Pelantikan Presiden Taiwan
Dia juga sempat menjadi kandidat pemimpin Taiwan dari Partai Kuomintang dan dikalahkan oleh Tsai Ing-wen dalam pemilihan pemimpin pada Januari.
Pemungutan suara untuk melengserkan Han dilakukan atas ketegangan yang berlanjut antara Taiwan dengan China, yang menganggap Taiwan merupakan bagian dari negaranya yang dapat diambil alih jika diperlukan.
Dalam unggahan di Facebook resminya, Han menulis, "Saya amat sangat berduka, dan tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan hati saya."
Pemimpin Partai Kuomintang Johnny Chiang, yang baru menjabat setelah kekalahan dalam pemilihan umum dan menjanjikan pemeriksaan internal di partainya, termasuk mempertimbangkan ulang kebijakan untuk mendekat ke pemerintah Tiongkok, menyampaikan duka cita atas kematian Hsu.
"Kepergian yang mendadak ini membuat kami khawatir dengan konflik sosial yang mungkin meningkat," kata dia.
Sementara itu, Partai Progresif Demokratik menyatakan merasa terkejut dengan kabar kematian Hsu, serta meminta masyarakat tidak berspekulasi mengenai kejadian bunuh diri tersebut hingga polisi menyelesaikan penyelidikan. (reuters/antara)
Redaktur & Reporter : Adek