Walikota Bandung Ceramah di Panti Pijat

Jumat, 11 Maret 2011 – 00:11 WIB

BANDUNG - Ceramah bukan hanya bisa dilakukan di mesjid atau mushola sajaAgar lebih efektif menyampaikan pesan moral, kini penceramah juga harus jemput bola.

Wali Kota Bandung, Dada Rosada pun sadar akan hal itu

BACA JUGA: MRP Dilantik Sebelum 17 Maret

Buktinya, Dada mendatangi salah satu panti pijat khusus lelaki, Octopus Men"s Helth and Executive Spa di ibukota Jawa Barat itu untuk memberi penyuluhan
Dada memberi penyuluhan kepada para pekerja dan pengusaha hiburan agar lebih beretika.

"Soalnya, kita kan sering lihat, wanita pekerja hiburan, pulang kerja pakai baju pendek, naik motor sambil merokok

BACA JUGA: Lawan Mendagri, Bupati Bonbol Menang

Itu kan menandakan kurang beretika," ujar Dada Rosada pada acara penyuluhan, Kamis (10/3).

Menurutnya, sudah menjadi tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk memberikan pengetahuan dan mengingatkan warganya
"Kita kan punya beberapa Perda yang mengamanatkan Pemkot untuk memberikan penyuluhan kepada para pengusaha dan pekerja hiburan," tambah Dada.

Menurutnya, tempat hiburan setiap tahunnya memberikan kontribusi pajak hingga Rp 25 miliar

BACA JUGA: Ayam Perkasa, 10 Hari Disembelih Tak Mati

Namun jika tempat hiburan merusak norma kehidupan, lebih baik Bandung kehilangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor huburan

Dada mengatakan, Bandung sebagai kota seni dan budaya memang memerlukan tempat hiburanNamun dalam operasionalnya, jangan sampai tempat hiburan melanggar norma agama.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Priana Wiranatakusuma mengatakan, program tersebut dilakukan di 14 titik tempat hiburan dan diikuti sekitar 1.020 pekerja hiburan"Semua pengusaha hiburan ikut serta dalam penyuluhan ini," terang Priana.

Pengusaha hiburan pun apresiasi dengan upaya Pemkot Bandung ituSalah satu buktinya adalah kesiapan dalam menyiapkan tempat untuk penyelenggaraan penyuluhan dan memberikan bantuan pendanaan.

Priana juga mengatakan, meski program tersebut merupakan kerjasama anatara Pemkot Bandung dengan Himpunan Pengusaha Hiburan Indonesia (HIPHI) Kota Bandung, namun pihaknya sama sekali tidak mengeluarkan biaya"Jadi pendanaan ditanggung seluruhnya oleh para pengusaha," tegas Priana.

Ke depan, kegiatan serupa akan digelar rutin dengan materi yang berbeda-bedaJika saat ini mengenai agama, ke depan mengenai Kesehatan dan Hukum.

"Setelah acara ini, kami akan jeda sekitar satu bulanSetelah itu baru diteruskan penyuluhan dengan materi lainnya," tegas Priana

Dalam program itu, Pemkot Bandung juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota BandungProf KH Sambas dari MUI Kota Bandung ikut dilibatkan guna melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada pekerja wanita tempat hiburanSambas saat menyampaikan penyuluhan mengingatkan perlunya wanita menjaga citra dan martabat

Ditegaskannya, keikutsertaan MUI dalam program Pemkot Bandung itu bukan untuk menutup tempat hiburan"MUI datang ke tempat hiburan bukan untuk menutup tempat, tapi hanya memberikan penyuluhan jadi tidak perlu takut," ujar Sambas(mur/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Dinas Kapolda Dihantam Truk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler