Walikota Sydney mendesak stasiun TV SBS menghentikan program reality show mereka berjudul Struggle Street yang disebutnya sebagai program sampah dan pornografi yang didanai oleh publik.

Program TV berjudul Struggle Street, menceritakan kehidupan 9 orang warga di Mount Druitt. Ini merupakan program dokumenter observasi sebanyak 3 episode yang mulai ditayangkan SBS pada Rabu malam.

BACA JUGA: Australia Rugi US$6 Miliar karena Gelombang Udara Panas

Walikota Blacktown, Stephen Bali mengatakan program reality show ini telah melukai hati warga Mount Druitt, mereka merasa dipermalukan dan dikhianati dan karenanya Ia melabelkan acara itu sebagai pornografi yang didanai oleh publik.

"Acara ini berdampak bagi warga setempat dan juga memberi dampak moral pada anak-anak muda disana. Tidak hanya warga di Mount Druitt yang terdampak tapi juga warga Sydney Barat secara keseluruhan karena pada akhirnya orang akan melabelkan acara itu sebagai tipikal orang di Sydney Barat."

BACA JUGA: Kebiasaan Memberi Makan Burung Liar Ganggu Keseimbangan Spesies

"Ini merupakan stereotype, dan tidak seharusnya terjadi dan SBS telah mengambil aspek terburuk dari kehidupan warga ini dan melabelkan acara mereka sebagai program dokumenter.

Bali mengatakan serial yang diproduksi oleh KEO Films ini dan di dukung oleh Screen Australia,  telah memanfaatkan orang-orang yang rentan yang telah ditipu karena dikatakan mereka ikut ambil bagian dalam program mengenai cara mengatasi kesulitan hidup.

BACA JUGA: Barang-barang Antik dari Kastil Castambul Australia Selatan Akan Dilelang

"Ketika mereka melihat cuplikan terburuk dari kehidupan mereka, karena mereka apa adanya, terbuka dan percaya dengan produser dan kameramen, mereka kebingungan menyaksikan bagaimana hidup mereka ditampilkan di layar kaca," kata Bali.

"Mereka mereka ribuan jam di rumah mereka tapi kemudian hanya menampilkan aspek terburuknya saja dari kehidupan mereka dan kemudian menayangkannya pada episode pertama acara tersebut," tambahnya.

Dalam situs Dewan Pemerintah Kota Blacktown disebutkan program itu mempermalukan, merendahkan, menghina dan melebih-lebihkan penderitaan yang dialami partisipan dalam acara tersebut.

Dewan Kota Blacktown juga meluncurkan petisi di internet melalui change.org  mendesak manajemen SBS segera menangguhkan rencana penyiaran program itu dan memastikan partisipan menyaksikan program reality show itu seluruhnya dan memastikan pandangan mereka juga ikut dimasukan dalam acara itu sebelum disiarkan.

Dalam petisi itu, Bali menyatakan dirinya sangat terkejut setelah menonton episode pertama program tersebut.

"Saya tidak menonton program dokumenter, tapi itu hanya program pornografi yang didanai publik," tulisnya.

Bali kemudian melakukan pertemuan dengan SBS dan meminta agar acara itu ditunda sehingga warga bisa melihat keseluruhan episode dan mempersiapkan diri mereka.

"Para partisipan dalam program itu harus tinggal di masyarakat mereka, sehingga mereka perlu tahu apa yang akan mereka hadapi di kemudian hari ketika bertemu dengan warga yang lain," katanya.

Bali juga mengatakan jika tidak ditunda, maka akan ada unjuk rasa diluar kantor SBS. Sejumlah pekerja dari dinas kebersihan di kota itu telah bersedia ikut dan akan membawa serta truk sampah mereka sebagai sindiran kalau program itu tidak bermutu alias program sampah.

Namun direktur program SBS,  Helen Kelly menolak menghentikan penayangan reality show ini yang dia gambarkan sebagai dokumenter yang mengandung cuplikan gambar kasar dan mengganggu pemirsa.

Menurutnya kantornya telah bersiap menghadapi protes dari pemirsa.

"Ini merupakan dokumenter yang sulit dan kami telah menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk merekam gambar dengan sejumlah peserta dan kita memang menyoroti kehidupan mereka --jatuh bangun kehidupan mereka," katanya.

"Program ini menyuguhkan gambar kehidupan warga yang sebenarnya," tegasnya.Salah satu warga yang ikut ambil bagian dalam tayangan Struggle Street itu adalah  Peta Kennedy, suaminya Ashley dan anak mereka seorang pecandu narkoba. Kepada ABC, Peta Kennedy mengaku dirinya sangat kecewa melihat penggambaran keluarganya dalam tayangan itu. "Saya melihat suami saya diprogram itu berteriak dan kentut, dan saya pikir tunggu sebentar, ini tidak benar dan tidak seharusnya ditayangkan," katanya. "Promo acara ini saya hanya menunjukan aspek negatif dari partisipan."

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Kembali Turunkan Suku Bunga

Berita Terkait