BELAWAN- Guna memastikan ketersediaan komoditi bawang putih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat, Wali Kota Medan Rahudman Harahap bersama jajarannya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang distributor importir bawang CV SAR di Jalan M Ba'asir, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Rabu (20/3).
Dalam sidak yang dilakukan untuk melihat langsung ketersediaan stok bawang putih itu, Rahudman menjamin mulai kemarin (20/3), harga bawang putih di pasaran sudah stabil dengan harga jual Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram (kg).
"Tidak ada kelangkaan bawang putih di Medan, mulai hari ini harga bawang sudah stabil. Dan CV SAR selaku agen penyalur importir yang telah mendapat izin dari Menteri Pertanian (Mentan) akan memenuhi kebutuhan masyarakat," ungkap Rahudman.
Untuk memastikan harga bawang kembali normal di pasaran, orang nomor satu di jajaran Pemko Medan ini akan melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar tradisional di kota Medan. "Soal harga tadi, kita sudah sepakat dengan agen penyalur dari importir di sini, dan hari ini juga saya bersama Dirut PD Pasar Kota Medan akan melakukan pengecekan langsung ke pasar yang ada di Medan," katanya.
Rahudman mengatakan, pada dasarnya CV SAR merupakan perusahaan importir produksi yang sesuai ketentuan harus memenuhi kebutuhan industri dan tidak diperbolehkan langsung melakukan pemasaran.
Namun karena kebutuhan bawang di masyarakat sangat mendesak, perusahaan penyalur berkantor pusat di Jakarta ini akhirnya mendapat restu dari Mentan RI untuk memasarkan langsung komoditas bawang impor ke masyarakat.
"Diharapkan ini bisa menurunkan harga bawang putih di tingkat pengecer. Jadi tidak ada lagi kelangkaan bawang putih di Medan, berapa banyak permintaan kebutuhan masyarakat bisa dipenuh oleh agen penyalur importir ini nantinya," ujar dia.
Sementara itu, Dirut CV SAR, Asing menuturkan, pasokan bawang putih yang telah dikemas menggunakan goni berukuran 10 kg itu didatangkan langsung dari negeri tirai bambu. Dalam setiap bulannya dia mengaku, bisa memasok sedikitnya 100 kontainer bawang putih impor asal China.
"Kita siap untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, berapapun permintaan yang dibutuhkan. Kalau soal harga tadi sudah sama-sama disepakati," ucapnya.
Asing, menambahkan selama ini komoditi bawang putih impor tersebut dipasarkan ke sejumlah industri makanan di Sumut, Aceh dan Pekan Baru, Riau. "Karena harus memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat, pasokan ke industri pastinya ada gangguan nantinya," imbuhnya.(rul)
Dalam sidak yang dilakukan untuk melihat langsung ketersediaan stok bawang putih itu, Rahudman menjamin mulai kemarin (20/3), harga bawang putih di pasaran sudah stabil dengan harga jual Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilogram (kg).
"Tidak ada kelangkaan bawang putih di Medan, mulai hari ini harga bawang sudah stabil. Dan CV SAR selaku agen penyalur importir yang telah mendapat izin dari Menteri Pertanian (Mentan) akan memenuhi kebutuhan masyarakat," ungkap Rahudman.
Untuk memastikan harga bawang kembali normal di pasaran, orang nomor satu di jajaran Pemko Medan ini akan melakukan pengecekan langsung ke sejumlah pasar tradisional di kota Medan. "Soal harga tadi, kita sudah sepakat dengan agen penyalur dari importir di sini, dan hari ini juga saya bersama Dirut PD Pasar Kota Medan akan melakukan pengecekan langsung ke pasar yang ada di Medan," katanya.
Rahudman mengatakan, pada dasarnya CV SAR merupakan perusahaan importir produksi yang sesuai ketentuan harus memenuhi kebutuhan industri dan tidak diperbolehkan langsung melakukan pemasaran.
Namun karena kebutuhan bawang di masyarakat sangat mendesak, perusahaan penyalur berkantor pusat di Jakarta ini akhirnya mendapat restu dari Mentan RI untuk memasarkan langsung komoditas bawang impor ke masyarakat.
"Diharapkan ini bisa menurunkan harga bawang putih di tingkat pengecer. Jadi tidak ada lagi kelangkaan bawang putih di Medan, berapa banyak permintaan kebutuhan masyarakat bisa dipenuh oleh agen penyalur importir ini nantinya," ujar dia.
Sementara itu, Dirut CV SAR, Asing menuturkan, pasokan bawang putih yang telah dikemas menggunakan goni berukuran 10 kg itu didatangkan langsung dari negeri tirai bambu. Dalam setiap bulannya dia mengaku, bisa memasok sedikitnya 100 kontainer bawang putih impor asal China.
"Kita siap untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat, berapapun permintaan yang dibutuhkan. Kalau soal harga tadi sudah sama-sama disepakati," ucapnya.
Asing, menambahkan selama ini komoditi bawang putih impor tersebut dipasarkan ke sejumlah industri makanan di Sumut, Aceh dan Pekan Baru, Riau. "Karena harus memenuhi permintaan kebutuhan masyarakat, pasokan ke industri pastinya ada gangguan nantinya," imbuhnya.(rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buka Lagi Keran Solar Subsidi
Redaktur : Tim Redaksi