JAKARTA - Terseretnya Hartati Murdaya dalam kasus suap Buol diharapkan tidak membuat umat Buddha di Indonesia terprovokasi. Posisi Hartati sebagai Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha (Walubi) juga tetap aman meski sudah diperiksa KPK dan bahkan disebut-sebut bakal menjadi tersangka.
"Saya meminta umat Buddha tidak terprovokasi segala isu-isu yang berkembang terkait Ketua Walubi," kata Wakil Sekjen Walubi, Gatot Sukarno Hadi, Rabu (1/8) di kantor Walubi Jakarta.
Dia menegaskan, munculnya isu pemecatan Hartati dari Ketua Waluba hanya dilontarkan oleh segelintir orang yang tidak mewakili organisasi Buddha yang terhimpun dalam Walubi. Sampai saat ini, kata Gatot, 12 majelis Agama Buddha yang bernaung di bawah Walubi tidak bakal mengganti jabatan ketua umumnya. Sebab, Hartati merupakna figur yang pantas memimpin organisasi tersebut.
Terkait isu korupsi yang menyeret Hartati, Gatot memastikan bahwa hal itu tidak bakal mempengaruhi situasi Walubi. "Kami yakin ibu ketua umum tidaklah bersalah. Jadi tidak perlu khawatir dengan agenda pemeriksaan KPK itu," paparnya.
Sebagaimana diketahui pada Senin (30/7) lalu, ada sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Buddha Indonesia melakukan aksi di depan gedung KPK. Aksi itu bersamaan dengan jadwal kesaksian Hartati Murdaya di depan penyidik kasus Buol. Mereka meminta Hartati mundur dari jabatan sebagai Ketua Umum Walubi.
"úSekali lagi yang mengeluarkan pernyataan agar ibu Hartati mundur, bukan dari Walubi. Kami 12 majelis yang tergabung di dalam Walubi tetap solid mendukung beliau sebagai Ketua Umum," kata Gatot Sukarno Hadi. (rko/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Sita Dokumen Kontraktor Hambalang
Redaktur : Tim Redaksi