jpnn.com, MAMUJU - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengaku bangga melihat warga transmigran di UPT Rano, tepatnya di Desa Mehalaan, Mamasa, Sulawesi Barat.
Wamen Budi Arie nilai, warga transmigran di UPT Rano terbilang sangat rukun meskipun berasal dari suku, budaya dan agama yang berbeda-beda. "Nama Desa Mehalaan dalam bahasa Toraja berati Tanah yang diberkati. Kerukunan bisa menjadi modal penggerak kemajuan. Kerukunan adalah kunci dari kesejahteraan masyarakat di sebuah desa," ujar Wamen Budi Arie di Mamasa, Kamis (20/2).
BACA JUGA: Wamendes: SDM yang Inovatif Kunci Kemajuan Desa
"Persatuan nasional kita itu mahal, berapa juta pahlawan dan pendiri bangsa ini mengorbankan jiwa raganya untuk mendirikan bangsa Indonesia? Pernah atau tidak mereka memikirkan dan mempertanyakan suku apa agama apa? Para pahlawan dan pendiri bangsa pernah gak mempertanyakan itu?" kata Wamen Budi Arie.
Wamen Budi Arie yang didampingi istrinya, Zara Murzandina, optimistis warga transmigrasi di Mamasa tersebut kesejahteraannya terus meningkat. "Keberagaman dan kerukunan di Kabupaten Mamasa bisa menjadi inspirasi bagi sebuah kemajuan. Mamasa adalah miniatur Indonesia.Para tokoh agamanya menyejukan, mendamaikan dan menyatukan," ujar Budi
BACA JUGA: Wamendes PDTT Budi Arie Setiadi Keluarkan Instruksi Buat Projo di Seluruh Daerah
Salah satu tujuan dari transmigrasi adalah untuk pembangunan Indonesia yang merata alias tidak hanya terpusat di jawa dan Jakarta. "Pembangunan Indonesia sentris artinya pembangunan yang adil dan merata di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari dari Miangas sampai pulau Rote khususnya dan yang tidak boleh dilupakan adalah Mamasa," pungkasnya.
Sekedar informasi, UPT Rano Desa Mehalaan, Kecamata Mehalaan, Kabupaten Mamasa dibuka sejak 2016 oleh Direktorat Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) Kemendes PDTT dan mempunyai daya tampung sebanyak 250 KK.
BACA JUGA: Kemendes PDTT Gelar Pelatihan Hidroponik Bagi Penyandang Disabilitas
Hingga saat ini, UPT Rano masih dihuni oleh 205 KK yang mayoritas berasal dari pulau jawa dan Bali, rencananya pada tahun 2020 PKP2Trans Kemendes PDTT akan memenuhi daya tampung tersebut yang masih tersisa 35 KK.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi