Wamen LHK Buka Indonesia Climate Change 2021

Minggu, 06 Juni 2021 – 13:40 WIB
Wamen LHK Alue Dohong. Foto: Dok Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Cendekia Synergy menggelar Indonesia Climate Change Virtual Expo and Forum 2021.

Wakil Menteri LHK Alue Dohong mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021.

BACA JUGA: KLHK Dorong Sektor Swasta Berperan Atasi Dampak Perubahan Iklim

“Tema yang diambil dalam kegiatan ini adalah integrasi atmosfer untuk lingkungan berkelanjutan dan kesejahteraan bangsa,” ujar Alue Dohong saat membuka kegiatan secara virtual, Sabtu (5/6).

Menurut dia, hari lingkungan hidup menjadi kesempatan untuk merefleksikan pencapaian dan terus melanjutkan tekad dalam mengatasi tantangan lingkungan hidup yang dihadapi dunia hingga saat ini.

BACA JUGA: KLHK: Sumber Api Manusia Itu Sendiri

Pemerintah juga saat ini sangat berkomitmen dalam mengatasi perubahan iklim. 

Indonesia bersama-sama dengan anggota masyarakat internasional melalui Konferensi Para Pihak (COP) UNFCCC ke-21 di Paris, telah mengadopsi Paris Agreement to the UNFCCC yang salah satunya menghasilkan kesepakatan mengenai Nationally Determined Contribution (NDC) yang mengatur dan memproyeksikan potensi penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

BACA JUGA: Alue Dohong Tokoh Dayak Pertama Masuk Kabinet

Tindak lanjut komitmen Presiden Joko Widodo pada COP-21 adalah meratifikasi Paris Agreement melalui UU No. 16 Tahun 2016.

“Dalam dokumen NDC, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan Business As Usual (BAU), dan sampai 41 persen,” ujar Alue.

Dia juga menyampaikan pandangan Indonesia atas beberapa agenda negosiasi COP-26 UNFCCC Glasgow, antara lain terkait penyelesaian Paris Rules Book, Common Time Frame (CTF) untuk NDC, isu Transparancy, dan Mengenai Sources of Input untuk GLobal Stocktake (GST).

Serta harapannya terhadap soft diplomacy pavilion Indonesia COP-26 UNFCCC Glasgow yang akan diselenggarakan pada 1 hingga 12 November 2021.

"Soft diplomacy di Paviliun Indonesia diharapkan tidak hanya diupayakan melalui sesi-sesi diskusi atau pertemuan, tetapi juga dapat dilakukan melalui pengenalan seni, budaya, dan keramahan bangsa Indonesia kepada masyarakat dunia,” kata Alue. (cuy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler