Wamen LHK Dukung Peran Industri Kelola Sampah Demi Capai Tujuan Ini

Selasa, 01 Februari 2022 – 18:39 WIB
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong berkunjung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku di Jimbaran, Bali. Foto: Dokumentasi LHK

jpnn.com, BALI - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong menegaskan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen akan mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70 persen pada 2025.

Hal itu sampaikan Alue saat berkunjung ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Samtaku di Jimbaran, Bali.

BACA JUGA: 3 Pria dan 2 Wanita Digerebek di Sebuah Rumah, Diduga Berbuat Mesum, Tuh Penampakannya

Kunjungan ini merupakan rangkaian dari kunjungan ke berbagai lokasi program di Bali dalam terkait dengan pengelolaan sampah sebagai persiapan perhelatan G20.

Dibangun di atas lahan seluas 5000 m², pembangunan fasilitas ini merupakan kolaborasi antara Danone-AQUA dan PT Reciki Mantap Jaya (Reciki), selaku pelaksana operasional TPST, didukung Pemerintah Kabupaten Badung, Pemerintah Provinsi Bali, dan berbagai institusi serta komunitas yang turut bergerak dalam upaya pengelolaan sampah di Bali secara berkelanjutan.

BACA JUGA: Pergoki Dua Sejoli Berduaan di Tenda, RB Malah Berbuat Begitu

Dengan kapasitas pengelolaan sampah maksimum mencapai 120 ton per hari, TPST Samtaku Jimbaran saat ini telah menjadi TPST terbesar di Bali.

Dalam kunjungannya, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengatakan inisiatif Danone-AQUA dan Reciki dalam membangun TPST Samtaku di Jimbaran dapat menjadi contoh yang sangat baik, bagaimana Pemerintah Daerah berkolaborasi dengan industri dalam mengelola dan menangani permasalahan sampah yang ada.

“Kami berharap melalui kehadiran TPST di Jimbaran dapat menjadi contoh bagi daerah lain, sehingga target pengelolaan sampah yang terintegrasi dapat tercapai,” ujarnya.

BACA JUGA: Startup Pengelola Sampah Mitra Aqua Dapat Suntikan Dana dari CCOF

Inisiatif ini makin relevan seiring meningkatnya beban timbunan sampah di tempat Pembuangan Akhir (TPA), seperti yang terjadi di TPA Suwung, Bali.

Dengan adanya inisiatif seperti TPST Samtaku di Jimbaran ini, diharapkan timbulan sampah dapat ditangani hampir seluruhnya, sehingga kita tidak lagi tergantung dengan TPA selain itu dampak buruk gas methan yang sangat berbahaya dan merusak lapisan ozon bisa dikurangi.

TPST yang sebelumnya telah diresmikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada 10 September 2021 ini, menggunakan model ekonomi sirkular dan Zero Waste to Landfill.

Artinya, sampah yang terkumpul di fasilitas ini nantinya akan dikelola dan dapat dimanfaatkan kembali seluruhnya sehingga tidak ada yang terbuang ke lingkungan atau berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan selain menjadi solusi pengelolaan sampah, TPST Samtaku Jimbaran juga menjadi sarana dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan model bahwa dengan kolaborasi yang kuat maka bisa memberikan solusi inovatif.

“Inisiatif ini makin mengukuhkan komitmen Danone-AQUA untuk terus berkontribusi menyelesaikan permasalahan sampah plastik di Indonesia dengan memperluas kolaborasi antar pemangku kepentingan,” ujarnya.

Hasil pemisahan sampah plastik yang dilakukan di TPST Jimbaran di antaranya adalah botol plastik bekas yang kemudian dikirim ke pabrik daur ulang milik Veolia, mitra daur ulang kemasan paska konsumsi Danone-AQUA yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur, untuk diolah kembali menjadi material rPET (recycled PET) sebagai bahan baku botol plastik baru.

Di sisi lain, sampah organik akan dikelola menjadi kompos dan sebagian kecil akan diproses bersama dengan sampah residu dengan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel) untuk menghasilkan bahan bakar.

BACA JUGA: Gerombolan Bermotor Mengamuk, Pagar Masjid di Surabaya Didobrak Sambil Teriak-Teriak

Saat ini, Danone-AQUA telah menjalankan kemitraan bisnis daur ulang botol plastik bekas melalui pengembangan bank sampah, TPS3R/TPST, dan pengepul sampah plastik di 17 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, serta berhasil mengumpulkan setidaknya 15.000 ton botol plastik bekas per tahun sambil turut memberdayakan lebih dari 10.000 pemulung secara inklusif.(dkk/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler