Wamen LHK: FoLU Net-Sink 2030, Langkah untuk Bisa Capai Net Zero Emission

Kamis, 12 Mei 2022 – 10:40 WIB
Wamen LHK Alue Dohong. Foto: Dok Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong mengatakan Indonesia akan serius melakukan penanganan isu perubahan iklim agar bisa tercipta Indonesia Forestry and Other Land Uses (FoLU) Net-Sink 2030.

Menurut dia, pencapaian komitmen itu berdampak pada perancangan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya.

BACA JUGA: Dukung FOLU Net Sink 2030, APP Sinar Mas Siap Laksanakan Kewajiban

Demi mendukung terciptanya hal tersebut, Alue Dohong akan mengeluarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 168 tentang FoLU NetSink 2030 untuk pengendalian perubahan iklim pada tanggal 24 Februari 2022.

“Melalui Kepmen LHK Nomor 168 Tahun 2022 ini, pemerintah menunjukkan keseriusan untuk mengusung konsep 'Indonesia FoLU Net Sink 2030' sebagai sebuah pendekatan dan strategi,” ungkap Wamen Alue dalam webinar Green Economy Indonesia Summit 2022: The Future Economy of Indonesia di Jakarta, Rabu (11/5).

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya: Amerika Serikat Dukung Indonesia FOLU Net Sink 2030

Dia menambahkan, setelah 2030 sektor FoLU ditargetkan sudah bisa menyerap penurunan emisi GRK dari aktivitas transisi energi atau dekarbonisasi dan kegiatan eksplorasi sektor lainnya, tidak terkecuali sektor pertanian. 

“Dengan komitmen sektor FoLU bisa menurunkan hampir 60% diharapkan bisa menjadi pondasi atau landasan untuk mencapai netral karbon/net-zero emission pada 2060 atau lebih cepat,” tegas Alue.

BACA JUGA: Penjelasan Menteri LHK Soal Zero Deforestation dan FoLU Net Carbon Sink

Di samping FoLU, Pemerintah juga menyusun Strategi Implementasi NDC pada 2017, ditindak-lanjuti dengan penyusunan Road Map NDC Mitigasi pada 2019.

Menurut dia, pemerintah Indonesia menyampaikan update NDC dan menyusun strategi jangka panjang pembangunan rendah karbon berketahanan iklim dan disampaikan ke Sekretariat UNFCCC pada Juli 2021 lalu.

Penyampaian itu sesuai dengan Keputusan 1/CP.21 Pasal 4 Ayat 19 UNFCCC. Keputhsan itu meratifikasi Paris Agreement untuk menyusun rencana jangka panjang rendah emisi karbon berketahanan iklim (LTS-LCCR). 

“Bapak Presiden Jokowi juga menyampaikan target Indonesia untuk mencapai Net-Zero Emission pada 2060 atau sedapat-dapatnya lebih awal,” ujar Wamen Alue Dohong.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartato mengatakan pengendalian perubahan iklim juga menjadi bagian dari agenda G20. Salah satunya adalah transisi energi. 

“Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan selain untuk upaya pencapaian target penurunan emisi juga perolehan dukungan finansial yang bisa mempercepat energi rendah karbon,” ungkap Airlangga. 

Selain transisi energi, kata Airlangga, pembangunan lain berbasis hijau, pemerintah juga mendorong carbon capture dan storage.

Pembangunan itu termasuk di dalamnya industri berbasis gasifikasi seperti yang ada di Sumsel dan Kaltim.

“Kita bisa menghitung nilai serapan karbon yang dihasilkan sehingga target penurunan emisi 29% 2030 bisa segera tercapai,” jelas Airlangga. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri LHK: FoLU Net Carbon Sink Tidak Sama dengan Zero Deforestation


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler