Wamenag: Saya Bersaksi, Profesor Malik Fadjar Orang Baik dan Istimewa

Selasa, 08 September 2020 – 06:17 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi ikut berdukacita atas meninggalnya tokoh nasional Profesor H.A Malik Fadjar pada 7 September 2020 malam.

Walaupun tidak memiliki kedekatan dengan almarhum, Zainut cukup kenal dengan tokoh pendidikan tersebut.

BACA JUGA: Prof Malik Fadjar Meninggal Dunia, Muhadjir Effendy: Saya Kehilangan Guru Terbaik

"Saya berani bersaksi beliau adalah termasuk orang baik dan memiliki sejumlah keistimewaan," kata Zainut dalam pesan elektroniknya, Senin (7/9).

Slain sebagai tokoh pendidikan, Malik Fadjar merupakan tokoh agama dan pemerintahan. 

BACA JUGA: Anwar Abbas: Almarhum Malik Fadjar Paling Tidak Suka Rektor yang Doyan Pelesiran

"Beliau adalah sedikit dari tokoh bangsa yang sukses mengemban tiga bidang yang sangat mulia tersebut," ujarnya.

Dikatakan Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini, pada bidang pendidikan almarhum memulai karirnya dari bawah.

BACA JUGA: MenPAN-RB Terbitkan Aturan Terbaru, Seluruh PNS dan PPPK Harus Tahu

Dari menjadi guru SD sampai menjadi rektor pada dua perguruan tinggi Muhammadiyah yang ternama, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada bidang akademis Malik Fadjar mendapatkan posisi tertinggi sebagai guru besar pada Fakultas Tarbiyah di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada 1995.

Sebagai seorang aktivis organisasi, lanjutnya, almarhum banyak berkecimpung di organisasi, seperti ICMI, HIPIIS (Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial).

Malik Fadjar adalah tokoh penting di Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang memiliki kontribusi besar bagi pengembangan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah. 

"Beliau seorang tokoh agama yang memiliki pemahaman agama yang inklusif dan inspiratif, sehingga sering menjadi rujukan dan tempat bertanya dari berbagai kalangan," terangnya.

Malik Fadjar juga seorang birokrat yang mumpuni. Pernah menjabat di berbagai posisi kabinet.

Pernah duduk di Kabinet Reformasi sebagai Menteri Agama tahun 1998 - 1999.

Anggota Kabinet Gotong Royong sebagai Menteri Pendidikan pada tahun 2001 - 2004. 

Almarhum juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) ad-interim menggantikan Jusuf Kalla,  dan terakhir menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI.

"Bangsa Indonesia merasa kehilangan putra terbaiknya. Tokoh cendekiawan muslim yang senyumnya khas dengan pembawaan yang kalem dan sederhana itu kini telah meninggalkan kita, tetapi saya percaya jejak legasinya akan terus dikenang oleh anak bangsa sepanjang masa," tuturnya. (esy/jpnn)

 

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler