Wamenag Zainut Mengkhawatirkan Isu Fanatisme & Agama, ASN Kemenag Diminta Siaga 

Senin, 06 Februari 2023 – 20:55 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menutup rakernas Kementerian Agama. Foto Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan perlunya antisipasi atas menguatnya isu fanatisme kelompok di tahun politik.

Dia mengatakan isu fanatisme kelompok dan agama yang kerap bereskalasi menjadi penyulut konflik, apalagi di tahun-tahun politik, perlu diantisipasi.

BACA JUGA: Pernyataan Wamenag Zainut Ditujukan kepada Cak Nun, Tegas

"Dalam suasana bangsa dan negara yang tengah menghadapi dinamika tahun-tahun politik, Kementerian Agama sebagai institusi pemerintah yang melayani umat tidak boleh hanya di menara gading," kata Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi saat menutup rapat kerja nasional (Rakernas) Kementerian Agama, Minggu (5/2).

Jajaran Kemenag, lanjutnya, harus maju ke tengah gelanggang, berperan membimbing, menenangkan, mencerahkan, dan mengayomi seluruh umat beragama dalam menyikapi beragam isu keagamaan. 

BACA JUGA: Wamenag Zainut: Islam Memuliakan Perempuan, Berbeda dengan Women Liberation Barat

Para pakar, pemerhati menyatakan bahwa agama merupakan salah satu kekuatan potensial dan aktual yang dirasakan pengaruhnya dalam membangun serta mengembangkan tatanan kehidupan sosial-kebangsaan.

Dalam konteks ini, agama merupakan instrumen perekat kehidupan masyarakat dan bangsa yang menyuguhkan alternatif perbaikan pada berbagai aspek kehidupan. 

“ASN Kemenag harus mampu mengoptimalkan peran agama sebagai pembangun moral, perekat etnisitas dan nasionalisme dalam kehidupan kenegaraan yang ditegakkan dalam koridor konstitusi,” pesannya.

Menurut Wamenag, Kementerian Agama bukan sekadar tempat bekerja bagi para ASN, tetapi tempat menghasilkan manfaat dan nilai tambah kepada umat, bangsa, dan negara.

Seluruh jajaran Kemenag perlu mempertajam analisis dalam membaca fenomena sosial-keagamaan serta meningkatkan kolaborasi dengan multi stakeholder dan seluruh lapisan umat tanpa membedakan satu sama lain. 

“Pola pikir dan pola kerja semua harus senantiasa mengedepankan nilai-nilai kebersamaan di atas kepentingan pribadi, kelompok atau golongan,” terangnya.

ASN kementerian yang membawa nama agama ini harus mampu menjadi teladan moral melalui pengabdian profesi dan posisi formal di jajaran pemerintahan.

"Profesionalisme ASN Kemenag di semua lini harus memancarkan integritas, nilai-nilai moralitas dan humanitas," sambungnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah mencanangkan 2023 sebagai tahun kerukunan umat beragama.

Untuk itu, gaung tahun kerukunan harus dimasifkan. Muara dari penguatan moderasi beragama sebagai program nasional adalah kerukunan umat beragama yang makin berkualitas dan teruji. 

“Isu agama dan keagamaan tahun 2023 dan tahun mendatang, akan sangat dinamis, berwarna, bergelombang.

Ibarat nakhoda dan para awak kapal, semua harus pandai membaca ombak dan gelombang samudera agar berlayar sampai ke tujuan,” tutur Wamenag. (esy/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler