Wamenag Zainut: Islam Memuliakan Perempuan, Berbeda dengan Women Liberation Barat

Selasa, 20 Desember 2022 – 21:28 WIB
Wamenag Zainut Tauhid. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan Islam memuliakan kaum perempuan. Namun, hal tersebut tidak bisa disamakan dengan konsep women liberation barat.

"Perempuan menurut pandangan Islam, pada dasarnya menempati posisi yang sangat mulia," tegas Wamenag Zainut saat memberikan sambutan pada Kongres Muslimah Indonesia (KMI), Selasa (20/12).

BACA JUGA: Wamenag Zainut: Pemerataan Ekosistem Wakaf Berbasis KUA, Penting

Islam, kata Zainut, memang kadang-kadang berbicara tentang perempuan sebagai individu. Misalnya, perempuan yang mengalami haid, mengandung, melahirkan, dan menyusui.

Namun,  hal itu tidak mengakibatkan pandangan Islam mengalami bias gender, bahkan sebaliknya, hal tersebut yang membuat perempuan mulia.

BACA JUGA: Wamenag Zainut Tauhid Soroti Minimnya Riset tentang Zakat

"Dalam kehidupan sosial, pandangan Islam tidak pernah membeda-bedakan peran perempuan dengan laki-laki," tegasnya.

Dengan meletakkan perempuan pada posisi mulia, lanjut Wamenag Zainut, maka sudah jelas Islam sangat afirmatif terhadap peran perempuan. Dengan catatan, peran perempuan digolongkan dalam aktivitas-aktivitas yang mulia juga. 

BACA JUGA: Cerita Perempuan Berdaya, Rider Ninja Xpress yang Mendobrak Stigma

"Peran perempuan modern dalam Islam tidak sama dengan konsep women liberation Barat yang menuntut persamaan dengan kaum laki-laki dalam segala hal," tegasnya. 

Wamenag memandang konsep women liberation Barat malah menodai jatidiri perempuan sebagai individu. Baik perempuan atau laki-laki, semuanya berhak untuk berperan aktif dalam segala bidang, akan tetapi keduanya tetap memiliki batasan-batasan tertentu. 

"Bukan hanya perempuan yang memiliki batasan, akan tetapi laki-laki juga memilikinya," tuturnya.

Wamenag mengapresiasi kiprah KMI dan MUI dalam mengawal serta membina umat Islam di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan keagamaan.

Dia berharap, KMI terus mengawal peran perempuan modern dalam  merespons perkembangan zaman sekaligus merawat perdamaian. 

"Sehingga, perempuan bisa terus menjadi air yang menenangkan dan selalu membawa perdamaian," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler