jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor mengajak seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan maupun Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengoptimalkan kolaborasi dan koordinasi dengan masyarakat dalam memastikan kebutuhan perlindungan tenaga kerja dapat dipenuhi.
Hal itu disampaikan Wamenaker Afriansyah Noor saat memberikan Sosialisasi Ketenagakerjaan di Jakarta, Rabu (13/12).
BACA JUGA: Kemnaker Gencar Sosialisasikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Ini Sasarannya
"Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bukti konkret mendukung pertumbuhan ekonomi, salah satunya melalui bidang ketenagakerjaan, " ujar Wamenaker Afriansyah Noor dalam keterangan resminya, Rabu (13/12).
Wamenaker Afriansyah mengungkapkan data laporan BPJS Ketenagakerjaan pada 2020 diketahui angka Kecelakaan Kerja-Penyakit Akibat Kerja (KK/PAK) terus bertambah setiap tahunnya.
BACA JUGA: Serahkan DIPA 2024, Menteri Ida Fauziyah Sampaikan Pesan Penting untuk Jajaran Kemnaker
Secara agregat, angka KK/PAK selama 3 tahun mencapai 722 ribu kasus serta angka fatality dikarenakan KK/PAK adalah berjumlah 13.765 korban jiwa.
Untuk mengatasi masalah bertambahnya angka KK/PAK, Wamenaker Afriansyah menegaskan terpenting adalah meningkatkan kesadaran K3 sebagai bagian budaya kerja oleh setiap pelaksanaan pekerjaan, yakni pekerja dan pengusaha.
BACA JUGA: Gelar Business Matching Batch 2 di Yogyakarta, Kemnaker Dorong UMKM Naik Kelas
Mulai dari membersihkan area kerja sebelum dan setelah bekerja, bekerja sesuai waktu kerja, waktu istrirahat yang cukup, hingga pemenuhan standar K3 di perusahaan.
"Seperti pembentukan Sistem Manajemen K3 (SMK3), Panitia Pembina K3 (P2K3), penyediaan sarana dan prasarana standar K3, serta dilakukan pelatihan K3," terangnya.
Wamenaker Afriansyah Noor mengingatkan K3 menjadi kunci utama dalam menjaga produktivitas.
Sebab apabila terjadi kecelakaan atau penyakit akibat kerja (KK/PAK), pekerja maupun pengusaha akan kehilangan waktu kerja produktif.
"Pekerja yang bersangkutan tak mampu untuk bekerja sehingga berdampak pada bertambahnya biaya produksi akibat penggantian tenaga kerja untuk memenuhi target produksi," tegasnya mengingatkan. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi