jpnn.com, SAMARINDA - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor mengapresiasi atas revitalisasi Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Samarinda yang mengarah kepada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan revitalisasi sarana dan prasarana.
Hal itu disampaikan Wamenaker Afriansyah saat mengunjungi fasilitas penyiapan tenaga kerja di Ibu Kota Nusantara (IKN) di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (2/4).
BACA JUGA: Wamenaker Ingin Morishita Jembatani Pengembangan Kompetensi Tenaga Kerja Indonesia
Dia berharap revitalisasi Balai K3 yang telah dan akan terus dilakukan mampu menjawab tiga hal terkait isu ketenagakerjaan, khususnya layanan K3.
"Tiga isu ketenakerjaan tersebut, yakni kecepatan dan kompetensi personel pelaku layanan K3, kebutuhan peralatan uji K3, dan kebutuhan sarana dan prasarana gedung yang lengkap dan modern," kata Wamenaker Afriansyah Noor dalam keterangan resminya, Rabu (3/4).
BACA JUGA: Kemnaker Gelar Business Meeting Pengembangan SDM Pariwisata, Ini Harapan Sekjen Anwar Sanusi
Wamenaker Afriansyah berharap Balai K3 setelah direvitalisasi dapat diperankan sebagai Center of Excellent di bidang layanan pengawasan ketenagakerjaan dan layanan pengujian K3 serta peningkatan kapasitas SDM K3.
"Balai K3 juga dapat berperan sebagai Forensic Laboratory untuk mendukung kinerja pengawas ketenagakerjaan dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam melakukan investigasi kasus-kasus kecelakaan kerja yang memerlukan data-data hasil pengujian dalam penetapan penyebab kecelakaan guna pencegahan kecelakaan berikutnya terjadi," ujarnya.
BACA JUGA: Sekjen Anwar Sanusi Sampaikan Komitmen Kemnaker Hadirkan Pelatihan Vokasi Berkualitas
Dalam kesempatan tersebut, Wamenaker Afriansyah Noor juga menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dalam membenahi layanan Balai K3.
Dia menilai ada beberapa hal yang diperlukan agar terjadi percepatan dan Balai K3 terwujud sesuai harapan.
Pertama, peningkatan jumlah dan capacity building tenaga pengawas dan penguji K3.
Kedua, penempatan tenaga pengawas dan penguji K3 yang right quantity, capacity accurate dan placement right.
"Ketiga, sinergitas dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan," sebut Afriansyah Noor. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi