jpnn.com - JAKARTA - Sistem transportasi yang dibangun ke depan tak bisa mengandalkan pada satu moda saja. Integrasi antar moda mutlak diperlukan dengan pembangunan sistem transportasi yang komperhensif.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono. “Kita perlu memanfaatkan semua potensi untuk mengatasi masalah transportasi. Prinsp integrasi antarmoda harus dilanjutkan," ucap Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/8).
BACA JUGA: Siapa Pengganti Karen? Dahlan: Tunggu 1-2 Minggu Lagi
Menurutnya, masyarakat tidak bisa dimobilisasi jika hanya mengandalkan sistem satu moda saja. Seperti di darat perlu ditopang oleh angkutan kereta api lengkap dengan rel jalur ganda, ditambah dengan infrastruktur yang memadai di antara titik penghubung.
Disinggung soal ide tol laut yang digagas Joko Widodo, Bambang mengakui kebutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan sangat besar. Karena itu menurutnya memang harus diperkuat.
BACA JUGA: Muhaimin Optimis Tenaga Kerja Indonesia Siap Saing di ASC 2015
Bambang menilai, untuk bisa mewujudkan hal itu harus dilakukan lima hal, yakni pengembangan pelabuhan modern sesuai dengan kebutuhan ekonomi lokal dan regional, pembangunan sistem yang transaparan, akuntabel, serta efisien dengan menggunakan sistem elektronik untuk meminimalisir penyimpangan.
"Selain itu juga diperlukan pengembangan sistem multimoda dan pengembangan sumber daya manusia yang mumpuni," serunya.
BACA JUGA: Pemerintah Setuju Harga Elpiji 12 Kg Naik
Ide Jokowi lanjut Bambang, juga sejalan dengan roadmap yang telah dirancang oleh Kementerian Perhubungan yang dulu dinamakan Pendulum Nusantara.
"Semua kita perkuat, kereta, darat dan semuanya. Jadi kita membangunnya harus secara totalitas dan komperhensif yang terintegrasi antar moda. Konektivitas ini juga penting untuk menghubungkan antara pusat dan daerah," tutup Bambang. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih di Vietnam, Karen Umumkan Pengunduran Dirinya Jumat Besok
Redaktur : Tim Redaksi