jpnn.com - JAKARTA - Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej memastikan tidak akan melaporkan balik Indonesia Police Watch (IPW) terkait aduan yang dilayangkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menurut Edward, ada sejumlah alasan yang membuatnya untuk tidak melapor.
BACA JUGA: Datangi KPK, Wamenkumham akan Klarifikasi Tuduhan Ketua IPW
"Saya tidak akan melapor. Kenapa saya tidak akan melapor? Ada beberapa alasan,” kata Edward di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (20/2).
Pertama, dia memahami bahwa IPW ialah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memang fungsinya melakukan pengawasan dan kontrol sosial.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Wamenkumham Eddy Hiariej: Perjalanan Karier dan Permintaan Sang Ayah
"Pertama, IPW itu, kan, LSM, LSM itu, kan, tugasnya adalah watch dog, ya silakan dia berkoar-koar karena memang tugas dia untuk melakukan kontrol sosial," ungkapnya
Kedua, lanjut dia, apabila ada aduan terhadap pejabat publik, maka hal yang sepatutnya dilakukan pejabat terkait adalah memberikan klarifikasi, bukan melaporkan balik.
BACA JUGA: Wamenkumham Sosialisasikan KUHP di Universitas Muhammadiyah Bengkulu
"Yang kedua, kalau pejabat itu diadukan, yang harus dilakukan itu bukan melaporkan ke Bareskrim, tetapi dilakukan klarifikasi," kata Edward.
Dia mengatakan bahwa laporan IPW tersebut adalah tidak benar dan tak perlu ditanggapi serius.
Meski demikian, Edward mengatakan harus memberikan klarifikasi atas aduan tersebut.
Dia mengatakan hal itu supaya isu tersebut tidak 'digoreng' oleh pihak-pihak tertentu.
Sebelumnya, Selasa (14/3), Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso (STS) melaporkan Yogi Ari Rukmana dan Yosie Andika Mulyadi, selaku asisten pribadi Edward, ke KPK.
Sugeng melaporkan keduanya atas dugaan penerimaan gratifikasi senilai Rp7 miliar terkait konsultasi dan bantuan pengesahan badan hukum sebuah perusahaan.
Selanjutnya, Rabu(15/3), Yogi Arie Rukmana melaporkan Sugeng ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik. Yogi juga meluruskan bahwa Yosi Andika Mulyadi, yang disebut sebagai salah satu asisten pribadi Edward Omar, sesungguhnya bukan merupakan asisten pribadi. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi