jpnn.com, INDRAGIRI HILIR - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mendorong inovasi dan hilirisasi kelapa dalam sebagai kekuatan ekonomi bagi masyarakat di Pulau Kijang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau.
Menurut Wamentan Harvick, komoditas kelapa dalam memiliki potensi pasar yang cukup luas baik lokal maupun ekspor.
BACA JUGA: Genjot Ekspor Nasional, Wamentan Harvick Resmikan Kawasan Budidaya Nanas Prabumulih
Diketahui, komoditas kelapa memiliki banyak produk turunan seperti kerajinan batok kelapa, arang briket dan produk makanan olahan lain yang sudah pasti memiliki nilai jual tinggi.
Meski demikian, harga kelapa saat ini cenderung turun meskipun masih dalam batas wajar.
BACA JUGA: Dihantam Ombak Besar, Kapal Pengangkut Pisang dan Kelapa Tenggelam, 11 ABK Hilang
"Kalau masalah harga ini kan fluktuatif, artinya bisa disebabkan juga oleh pergerakan harga internasional," kata Wamentan Harvick saat berdialog dengan sejumlah masyarakat Pulau Kijang, Kamis (24/8).
Meski demikian, lanjut Wamentan Harvick, bisa dilakukan kiat-kiat efisiensi soal tanam atau meningkatkan produksi dan hilirisasi agar lebih sustainable sehingga produk-produk kelapa ini bukan hanya sekadar di hulu saja, tetapi bisa dijadikan produk hilir.
Wamentan Harvick mengatakan inovasi dan hilirisasi harus dilakukan secara cepat agar masyarakat memiliki penghasilan yang meningkat.
Selain itu, produk hilir juga dapat membuka peluang besar terhadap masuknya kelapa lokal menuju ekspor.
"Saya berharap agar masyarakat Indragiri Hilir melakukan berbagai inovasi dan hilirisasi dari komoditas kelapa," ujar Wamentan Harvick.
Wamentan Harvick menilai hal ini penting dilakukan agar dapat memberikan nilai tambah bagi para petani maupun masyarakat setempat.
Bupati Inhil Wardan menyampaikan bahwa komoditas kelapa sejauh ini merupakan tulang punggung bagi mayoritas masyarakatnya.
Dia berharap pemerintah pusat terus memberikan pendampingan dan bantuan kemudahan untuk mengembangkan perkebunan kelapa secara luas.
"Kami berharap ada perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur khususnya dalam menunjang mobilisasi hasil perkebunan termasuk peremajaan perkebunan," kata Bupati Wardan.
Selain itu, dia juga berharap ke depan bisa melakukan pengembangan sentra produksi turunan kelapa berbasis masyarakat. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi