jpnn.com, JAKARTA - Penyanyi legendaris asal Minangkabau, Wan Parau mengungkap kisah di balik lagu hit miliknya, Bansaik Bukanlah Hino.
Dia menganggap bahwa lagu yang dirilis pada 25 November 2020 itu merupakan berkah dari tuhan untuk dirinya.
BACA JUGA: Uria Novita, Berjuang Lewat Dendang Minang
Sebab, Wan Parau menulis lagu Bansaik Bukanlah Hino ketika mengalami kesulitan ekonomi.
Pemilik nama asli Ridwan itu tidak punya uang untuk membantu biaya pernikahan anaknya.
BACA JUGA: Alkawi: Elly Kasim Tidak Akan Tergantikan
"Saat itu, saya duduk di teras dan berdoa kepada tuhan 'Ya Allah beri jalan untuk membantu anak saya'," kata Wan Parau saat berbincang di Ajo Paris Baru, Lolong, Padang, baru-baru ini.
Musikus kelahiran 8 Juni 1968 itu kemudian menulis dan memproduksi lagu Bansaik Bukanlah Hino.
BACA JUGA: Penyanyi Legendaris Elly Kasim Meninggal Dunia
Lagu Bansaik Bukanlah Hino yang berarti 'miskin bukanlah hina' merupakan lagu pop Minang dengan lirik berisi tentang kehidupan.
Saat proses produksi lagu, Wan Parau dibantu oleh rekannya yakni Trizz yang membuat musik dan melakukan mastering.
Dia juga mendapat bantuan dari sutradara Eka untuk penggarapan video klip.
Menurutnya, proses syuting video klip berlangsung cepat dan sederhana.
"Syuting cuma di belakang rumah," jelas Wan Parau.
Meski dibuat dengan seadanya, video klip Bansaik Bukanlah Hino ternyata mampu mencuri perhatian pendengar, khususnya di Ranah Minang.
Lagu dari Wan Parau tersebut perlahan meraih views yang sangat baik di YouTube.
Video klip Bansaik Bukanlah Hino yang diunggah melalui akun WAN PARAU OFFICIAL bahkan meraup jutaan views.
Akhirnya, Wan Parau pun mendapat pemasukan lumayan dari pemutaran lagu dan video tersebut di YouTube.
"Alhamdulillah, ternyata lagu itu berkah untuk saya. Saya dapat uang dari sana," jelas pria berambut gondrong tersebut.
Hingga saat ini, video Wan Parau berjudul Bansaik Bukanlah Hino telah ditonton lebih dari 5,8 juta kali.
Nama Wan Parau pun makin dikenal oleh masyarakat serta viral di media sosial.
Dia tidak menyangka akhirnya bisa berada di titik popularitas seperti saat ini, meski sudah puluhan tahun mengamen.
Wan Parau memang mengawali karier sebagai pengamen di jalanan.
Tidak hanya di Padang, dia sempat mengadu nasib ke Pulau Jawa, tepatnya di Jakarta.
Namun, nasib berkata lain, kariernya tidak kunjung bersinar meski telah menciptakan banyak lagu.
"Saya sudah menulis sekitar 300 lagu," bebernya.
Sebelum lagu Bansaik Bukanlah Hino viral, Wan Parau sempat dikenal berkat lagu Sapayuang, Saluang Paimbau, Indak Pandai Mambaco Bayang.
Dia juga kerap diminta membuatkan lagu untuk penyanyi lain.
Lagu ciptaannya yakni Janji Sabateh Kato dinyanyikan oleh Kintani, serta Dalam Gelak Kumenangis dibawakan oleh Arief, sukses di pasaran.
"Alhamdulillah sampai sekarang ada pemasukan dari sana," ucapnya.
Meski sudah terkenal, Wan Parau tetaplah penyanyi yang rendah hati.
Dia tidak mau meninggalkan rutinitas sebagai pengamen.
Dalam keseharian, Wan Parau masih tetap jadi pengamen di beberapa lokasi, salah satunya di rumah makan kawasan Lolong, Padang.
Wan Parau akhirnya kerap bertemu para penggemar di sana.
Dengan santun, dia selalu meladeni permintaan para fan untuk berfoto bersama.
Hal tersebut membuat Wan Parau makin diidolakan di Ranah Minang.
(ded/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Yondra