Wangun Gagal Menginap di Rumah Nova yang Sudah Pisah dengan Suaminya, Gempar!

Minggu, 02 Agustus 2020 – 07:05 WIB
Police Line. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BARITO TIMUR - Wangun (20), pemuda  Desa Danau Masura, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, nekat bunuh diri.

Semula, muncul dugaan mayat seorang pemuda tergantung di pohon langsat di belakang rumah warga Desa Lampeong, Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur, Sabtu (1/8), adalah korban pembunuhan.

BACA JUGA: Ini Penyebab Putus Cinta Bikin Tidak Nafsu Makan

"Setelah mendapat info, kami menyelidiki dan akhirnya diketahui pemuda itu bernama Wangun (20) asal Desa Danau Masura, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan," kata Kepala Polsek Pematang Karau, Inspektur Polisi Dua Rochman Hakim, saat dihubungi dari Tamiang Layang.

Wangun diduga nekat gantung diri karena ingin bermalam di rumah seorang wanita bernama Nova (21). Nova menolak dan memilih tinggal di kediaman orangtuanya.

BACA JUGA: Cinta Ditolak, Napi Asimilasi Bertindak Brutal, Bidan Desa dan Adiknya Terkapar Kena Bacok

Koban nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali di pohon langsat diduga karena memiliki hasrat yang cukup kuat untuk mempersunting Nova yang saat ini dianggapnya sebagai teman dekatnya.

Sementara itu, Nova yang berstatus pisah dengan suaminya itu memilih menolak.

BACA JUGA: Bu Retno Terkejut, Kirim Surat Terbuka untuk Mas Nadiem Makarim

"Awalnya warga mengira korban pembunuhan. Setelah kami menyisir di sekitar tempat kejadian perkara, kami menemukan celana di bawah rumah, dan di kantong celana belakang korban ada telepon genggam android. Kami menduga kuat korban bunuh diri," beber Hakim.
Polisi juga menjadikan barang lainnya seperti seutas tali nilon sepanjang tiga meter, telepon android Samsung, telepon genggam Advance, selembar jaket hoodie warna hitam, celama panjang warna abu-abu dan satu ikat pinggang hitam sebagai barang bukti.

Setelah bahan dan keterangan saksi-saksi dirangkum, serta membuka telepon android korban, ditemukan percakapan pesan antara Wangun yang dikirim kepada Nova dengan kata-kata dalam bahasa Dayak Maanyan.

"Artinya begini: Besok kamu lihat aku bunuh diri di depan rumah kamu, biar kamu lihat mayatku," ungkap Hakim, membacakan pesan singkat dari telepon seluler Wangun.

Akhirnya, disimpulkan korban bunuh diri dengan cara mengikat tali ke leher dan menggantungkan diri di pohon langsat di belakang rumah warga RT 2 Desa Lampeong. Hal ini juga diperkuat visum et repertum.

"Hasil visum juga tidak ditemukan bekas luka atau memar akibat hantaman benda tajam maupun benda tumpul. Kami simpulkan ini kasus bunuh diri," kata Hakim. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler