jpnn.com - PALU - Istri gembong teroris Santoso, Jumiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima, ditangkap Satgas Operasi Tinombala, Sabtu (23/7). Dia langsung dibawa ke RS Bhayangkara Palu untuk menjalani perawatan.
Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Haris Suprapto mengatakan, petugas belum bisa meminta keterangan Umi, dengan kondisi yang belum stabil.
BACA JUGA: DPD RI Targetkan Penyelesaian Dua RUU
Pemulihan terlebih dahulu akan dilakukan kepada Delima, sebelum dimintai keterangan secara detail.
Namun, dia menjamin akan banyak keterangan penting yang keluar dari Delima, sekaitan pelarian Santoso juga anak buahnya.
BACA JUGA: Lihat, Umi Delima di Kursi Roda, Dijaga Aparat Bersenjata
“Dia ini kan istilahnya ring 1 (dekat, red) dari Santoso, jadi dia pasti tahu jelas bagaimana kelompok ini bergerak,” tuturnya.
Mengapa harus dibawa ke Palu? Disampaikan Hari, bahwa pemeriksaan dilakukan di Palu karena tidak ada satupun penyidik Polwan yang ada untuk memeriksa di daerah operasi.
BACA JUGA: Umi Delima Lemah, Di Mana M16 yang Sempat Dibawanya?
Sementara itu, pantauan di Mapolda Sulteng, salah seorang wanita kepada penyidik mengaku sebagai anggota Tim Pembela Muslim (TPM) yang ditunjuk menjadi penasehat hukum Delima.
Namun wanita berjilbab tersebut enggan berkomentar kepada wartawan yang mencoba menggali informasi.
“Nanti saja yah,” katanya yang buru-buru masuk ke ruangan penyidik. Delima sendiri masuk sebagai daftar pencarian orang bersama Santoso dan pengikutnya.
Di waktu yang hampir bersamaan, Muhtar juga Santoso dimakamkan di dua tempat berbeda. Muhtar sendiri di kebumikan tidak jauh dari kediaman istrinya di Kelurahan Lambaran, Kecamatan Tawaeli, Kota Palu.
Sedangkan Santoso dikebumikan di Desa Lanto Jaya, Landangan, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso. (agg/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setya Novanto Dapat Ilham dari Makam Gus Dur
Redaktur : Tim Redaksi