Wanita Emas Siap Bantu DKI Tekan Covid-19, Begini Caranya

Jumat, 16 Juli 2021 – 20:11 WIB
Ketum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni 'Wanita Emas' (HWE). Foto: Dokpri

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada Oktober 2020 lalu memperkenalkan sistem quick response (QR) code guna menelusuri orang-orang yang terjangkiti virus corona (Covid-19).

Namun, kebijakan yang diberlakukan di sektor usaha seperti restoran ini, tampaknya tidak berjalan sesuai rencana.

BACA JUGA: Gol Injury Time Bawa Belanda dan Kanada Kuasai Grup E Piala Dunia Wanita 2019

Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) Hasnaeni menyayangkan tidak dilakukannya penelusuran orang-orang yang terpapar Covid menggunakan QR code.

Sebab, menurut Hasnaeni, seandainya benar-benar diimplementasikan, maka kasus penularan corona di Jakarta tidak akan melonjak seperti sekarang ini.

BACA JUGA: 2 Anggota Paskhas TNI-AU Dianiaya Sekelompok Massa, Seorang di Antaranya Kritis

“Sayang sekali jika sistem yang bagus seperti itu tak jalan. Sistem tersebut sebenarnya bisa menekan penyebaran Covid-19,” kata Hasnaeni, Jumat (15/7).

Hasnaeni beberapa waktu lalu mengutarakan gagasannya seperti disampaikan Pemprov DKI.

Menurut dia, sistem QR code ini sangat efektif, karena dipakai negara-negara yang sukses mengendalikan pandemi.

“Sistem ini pernah saya sarankan juga karena memang sudah teruji," ucap Hasnaeni.

'Wanita Emas', sapaan Hasnaeni, mengaku siap membantu menangani wabah corona jika diminta Pemprov DKI. Termasuk mewujudkan agar penggunaan QR code tadi bisa konsisten dan efektif berjalan.

"Jika sistem itu ingin jalan, boleh Gubernur Anies mengundang saya. Nanti akan saya buatkan dan mempresentasikan," kata dia.

"Sehingga data ini bisa terintegrasi, sistemnya juga terintegrasi," imbuh Hasnaeni.

Dengan caranya ini, Hasnaeni ingin turut berkontribusi lebih besar lagi dalam mengatasi pandemi.

"Kita bisa menyelesaikan sama-sama. Saya akan membuatkan presentasi dan Kerangka kerjanya. Kalau rencana saya dinilai Gubernur masuk akal, ya, dikerjakan. Jika tidak masuk akal jangan dikerjakan," imbuh Hasnaeni.(fri/jpnn


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler