jpnn.com - KANKER mulut rahim pada wanita menjadi kasus terbanyak yang ditangani para dokter. Awalnya, wanita mengeluhkan adanya keputihan. Kondisi tersebut dialami empat di antara sepuluh wanita.
Hal itu disampaikan dokter spesialis obstetri ginekologi dr Muhammad Yusuf SpOG (K). Dia mengatakan, mayoritas wanita mengalami keputihan.
BACA JUGA: Waspada Diserang Kanker Rahim sejak Muda
"Itu hal biasa yang terjadi pada wanita," tuturnya.
Normalnya, keputihan berupa cairan kental berwarna transparan dan tidak berbau. Ada juga yang cair seperti air.
BACA JUGA: Ladies, ini 5 Tanda Kanker Rahim yang Harus Kalian Tahu
Yusuf memaparkan, itu wajar terjadi saat sebelum atau sesudah menstruasi. Peningkatan keluarnya keputihan akan terjadi saat hamil.
Sedangkan yang tidak normal, keputihan berubah warna kehijauan, jumlahnya banyak, bau menyengat, dan ada keluhan lain. "Meskipun normal, keputihan tidak boleh diremehkan," paparnya.
BACA JUGA: Ladies, 4 Mitos Keputihan ini tak Perlu Dipercaya
Keputihan disebabkan infeksi bakteri, virus, maupun jamur. "Yang paling banyak disebabkan bacterial vaginosis," ujarnya.
Penyebab terbanyak kedua jamur kandidiasis. Ketiga, protozoa Trichomonas vaginalis.
Paling parah, ujar Yusuf, bila terjadi keganasan di dalam organ kewanitaan sehingga terjadi keputihan terus-menerus.
Sedangkan keputihan yang disebabkan keganasan bisa terjadi karena kanker mulut rahim. Penyakit lainnya yang menyebabkan keputihan yang tidak normal adalah kanker leher rahim.
Apabila mengalami keputihan yang tidak normal, disertai keluhan seperti vagina gatal atau terasa panas dan perih, Yusuf menganjurkan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter.
Sebab, apabila tidak segera diobati dengan baik, keputihan akan mengakibatkan komplikasi.
Keputihan yang masih normal bisa diatasi dengan selalu menjaga kebersihan dan kesehatan vagina. Apabila cairan keputihan terlalu banyak, sering mengganti celana dalam akan mengurangi risiko terjadinya infeksi.
Secara rutin, vagina dibersihkan dengan air hangat. Arah pembersihannya dari depan ke belakang. Dianjurkan menghindari penggunaan sabun wangi. Sebab, dapat memengaruhi keseimbangan pH.
"Juga akan mengusir normal flora vagina dan menjadikan keputihan semakin meningkat," kata Yusuf. (ika/c10/dio/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Hal Ini Hanya Mitos Penyebab Kanker Rahim
Redaktur & Reporter : Natalia