jpnn.com, SKOTLANDIA - Wanita Skotlandia bernama Irene Torrie ini benar-benar tidak punya rasa malu.
Warga Kota Dundee itu begitu demen melakukan tindakan cabul di muka umum sehingga digolongkan penjahat seksual.
BACA JUGA: Menghina Sekolah Erdogan, Madonna Turki Jadi Tahanan
Sebenarnya nama Torrie sudah masuk ke dalam daftar pelaku kejahatan seksual.
Sebelumnya, Pengadilan Dundee menghukum wanita berusia 42 tahun itu untuk kasus pencabulan.
BACA JUGA: Mengaku Tidak Punya Pacar, Gisel: Yang Penting...
Namun, hukuman itu ditangguhkan.
Penegak hukum mempertimbangkan Torrie menjalani rehabilitasi khusus penjahat seksual.
BACA JUGA: Ada Dugaan LGBT di Kasus Ferdy Sambo? Begini Analisis Ahmad Sahroni
Kejahatan Torrie telah berderet.
Pada 29 Mei 2020, dia memegang organ vital sopir taksi.
Jaksa penuntut umum (JPU) Lora Apostolova pada persidangan di Pengadilan Dundee mengungkapkan awalnya Torrie duduk di kursi belakang.
Kemudian, wanita cabul itu mulai bertanya-tanya kepada si sopir taksi.
Salah satu pertanyaan Torrie ialah apakah sopir itu mau berselingkuh.
Sejurus kemudian, Torrie berpindah dari kursi belakang ke depan di samping sopir.
Pengemudi itu pun menepikan kendaraannya dan mengingatkan Torrie bahwa berpindah tempat duduk saat mobil sedang berjalan merupakan tindakan terlarang. Namun, Torrie justru bertindak lebih berani.
“Dia (Torrie) memegang organ vital pengemudi dengan kedua tangannya,” ujar JPU, dilansir DailyStar, Selasa (30/8).
Sopir itu pun melawan dengan menepis tangan Torrie. Ternyata Torrie bertindak lebih gila.
“Terdakwa melepas celananya dan menunjukkan organ vitalnya,” kata JPU.
Torrie juga mengucapkan kata-kata tak senonoh kepada sopir taksi itu.
Akhirnya, sopir taksi itu menurunkan Torri di rumah mantan suaminya. Ternyata mantan suami Torrie pun menolak kedatangan wanita cabul itu sekaligus mengingatkan sopir taksi.
“Hati-hati dengannya. Bawa dia pergi. Kami tidak mau dia di sini,” beber JPU menirukan ucapan mantan suami Torrie.
Namun, Torrie tetap menggoda sopir itu dengan menawarkan uang dan miras. Lagi-lagi Torrie melontarkan godaan.
Secara diam-diam, sopir taksi itu menggunakan ponselnya untuk merekam setiap ucapan Torrie.
“Aku akan membayarmu jika mau masuk ke dalam,” ucap JPU menirukan ucapan Torrie dalam rekaman di ponsel korban.
Ulah Torrie tak hanya itu. Pada 1 Juni 2020, dia mengumpat dan meneriakkan kata-kata bernada rasis kepada orang lain di Balmuir Road, Dundee.
Kasus terakhir ialah pada 1 Agustus 2020. Kala itu, Torrie berbicara dengan kata-kata mesum kepada tetangganya.
Selain itu, Torrie mengajak tetanganya itu berhubungan layaknya suami istri.
Dia juga mengomentari ukuran organ vital pria tetangganya.
Torrie juga pernah berulah dalam kereta dengan membuat keributan. Walhasil kondektur kereta pun mendekati Torrie untuk menenangkannya.
Alih-alih bersikap lebih baik, Torrie justru menggosok-gosokkan tubuhnya ke badan sang kondektur.
Selanjutnya, kondektur itu menanyakan tujuan Torrie. Jawabannya justru bernada menggoda.
“Kamu bisa membawaku ke mana pun,” kata JPU menirukan jawaban Torrie.
Akhirnya Torrie diturunkan dari kereta. Polisi Transportasi Inggris pun langsung menangkapnya.
Kejadian lainnya ialah tindakan tak senonoh Torrie di depan polisi.
Suatu ketika, Torri terlibat keributan dengan tetangganya. Polisi pun datang.
Namun, Torrie justru melakukan tindakan mesum di depan polisi. (DailyStar/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi