jpnn.com - JAKARTA - Dewan Pertimbangan (Wantim) Partai Golkar menyarankan agar penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) partainya yang rencananya digelar di Bali, Minggu (30/11) ditunda. Usulan itu diambil dalam rapat di kediaman pribadi Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung, Jakarta, Kamis (27/11) malam.
Akbar mengatakan, perkembangan situasi internal Golkar belakangan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Bahkan, mengindikasikan adanya bibit-bibit perpecahan.
BACA JUGA: Kejagung Periksa Tersangka Kasus Pengalihan Lahan PT KAI
"Karena itu demi menghindari pertentangan dan situasi yang semakin tidak kondusif bagi soliditas partai, yang bisa mengarah pada perpecahan, sebaiknya waktu pelaksanaan munas IX tanggal 30 November sampai Desember ditunda," kata Akbar dalam konfrensi pers usai rapat Wantim Golkar.
Wantim, ujar Akbar, meminta agar waktu yang ada digunakan untuk menyempurnakan persiapan munas. Terutama untuk merespon berbagai perkembangan dan dinamika internal partai.
BACA JUGA: Orang Kepercayaan Akil Gunakan Uang Titipan Untuk Beli Rumah
Ia juga memastikan bahwa Wantim Golkar akan mengambil langkah-langkah untuk memediasi dua kubu yang bertikai di partai berlambang beringin hitam itu. Namun, Wantim Golkar juga berharap kedua kubu dapat menahan diri dan mau untuk duduk bersama untuk melakukan dialog.
"Serta tidak melakukan langkah-langkah dan tindakan yang semakin menjauhkan terwujudnya soliditas dan keutuhan partai," ucapnya.(dil/jpnn)
BACA JUGA: Malaysia Minta TKI Datang Secara Legal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hengkang dari DPR, Nusron Tinggalkan Pesan untuk Golkar
Redaktur : Tim Redaksi