Asian Games 2018

Wapres Ingin Indonesia Bisa Menembus Peringkat Delapan

Kamis, 16 Maret 2017 – 16:07 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam konferensi pers pasca persiapan Asian Games di Kemenpora kemarin (15/3). Foto: indopos/jpg

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memiliki sebuah keinginan saat Indonesia tampil sebagai tuan rumah Asian Games pada 2018 mendatang.

Yakni Indonesia bisa menembus peringkat 8-10. Selain itu, dia juga berharap atlet Indonesia sukses dalam SEA Games yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 19-31 Agustus mendatang.

BACA JUGA: DPR Apresiasi Kesiapan Sumsel Sambut Asian Games 2018

Hal itu disampaikan Jusuf Kalla dalam konferensi pers pasca persiapan Asian Games di Kemenpora kemarin (15/3).

Keinginan itu pun menjadi tugas Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas), sebagai pihak yang mengurusi teknis prestasi atlet.

BACA JUGA: Pemerintah Hanya Anggarkan Rp 4 T untuk Asian Games

Ketua Satlak Prima, Achmad Soetjipto menuturkan, dirinya mengaku bersyukur Wapres bisa memberikan atensi penuh dalam program pembinaan atlet elit yang dilakukan oleh Satlak Prima.

”Semua ini tak lepas dari atlet yang semangatnya tak pernah kendur dalam meraih prestasi selama ini,” ujar Soetjipto seperti diberitakan Indopos (Jawa Pos Group) hari ini.

BACA JUGA: Wapres Minta Cabor Asian Games Dikurangi Jadi 37 Saja

Sebagai bentuk atensi tersebut, JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, meminta agar Soetjipto bisa menyusun ulang kebutuhan riil dana tambahan untuk mempersiapkan atlet ke SEA Games, maupun Asian Games tahun depan.

Salah satu yang berada dalam perhatian Pak Tjip, sapaan akrab Soetjipto, adalah pengadaan alat dan barang,

Soetjipto berkaca dari tahun lalu. Saat itu, dari anggaran Rp 500 miliar yang didapatkan oleh Prima, menjadi Rp 440 miliar setelah Rp 60 miliar dipakai untuk keperluan Paralimpiade, terdapat pemangkasan Rp 167,5 miliar buntut dari pengetatan anggaran 2016.

Nah, dengan sisa anggaran sekitar Rp 273 miliar, Prima memakai Rp 180 miliar untuk pembayaran hak atlet, dan Rp 80 miliar untuk keperluan lain, sehingga sisanya hanya Rp 13 miliar.

Nah, dengan sisa yang sangat minim tersebut, maka Prima pun membuat revisi hingga Desember 2016 untuk menyesuaikan dengan dana yang ada.

Salah satunya, pengadaan barang untuk latihan pun terpaksa distop. ”Kini, anggaran dana pembelian peralatan itu bakal dimasukkan ke anggaran 2017, sehingga terjadi kenaikan pada anggaran persiapan,” terang Soetjipto.

Berapa nilaianya? Menurut Wakil Ketua I Prima, Lukman Niode, nominalnya bakal tidak jauh berbeda dengan tahun kemarin.

”Pada 2016, kami menganggarkan Rp 70 miliar,” ujar Lukman kepada Jawa Pos ketika ditemui di ruangannya, di Gedung PPITKON Kemenpora.

Selain pengadaan peralatan latihan, kebutuhan lain yang sedang diperhitungkan adalah pemenuhan hak-hak atlet. Soetjipto menjelaskan, tahun ini, terdapat penambahan jumlah atlet dari yang sebelumnya 400, menjadi 600 orang dalam rangka persiapan untuk SEA Games dan Asian Games.

Kemudian, anggaran lainnya adalah uji coba (tryout) ke luar negeri, melakukan pemusatan latihan (Training Camp) di luar negeri, dan prosedur kerja pelatih asing.

Terkait dengan pelatih asing, Lukman mengatakan bahwa slotnya adalah 32 orang untuk seluruh cabor. ”Sementara ini, yang baru terisi baru setengahnya, atau 16 pelatih,” ujar pria yang akrab disapa Luki tersebut.

Lebih lanjut, Soetjipto melanjutkan bakal segera menghitung ulang dengan cermat kebutuhan Prima sepanjang tahun ini.

”Kami secepatnya bakal memberikan laporan kebutuhan dana efektif,” pungkas eks KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) periode 1999-2000 tersebut. (apu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menko PMK: Indonesia Targetkan Peringkat 8 Asian Games


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler