jpnn.com, CIANJUR - ?Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin menyebut Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman adalah jenderal santri.
Sebutan itu disampaikan Kiai Ma'ruf lantaran Jenderal Dudung merupakan lulusan pesantren.
BACA JUGA: Di Hadapan KSAD Jenderal Dudung, Gubernur Herman Deru Beber Keberhasilan Program GSMP
Demikian disampaikan Kiai Ma'ruf saat menghadiri Muhasabah dan Istigasah Doa Keselamatan Bangsa dalam momentum peringatan ??Isra Mikraj 1444 H, di Masjid Agung Cianjur, Jawa Barat, Minggu (19/2).
"Yang saya hormati, Bapak Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Saya menyebutnya jenderal santri, karena memang beliau ini santri sebenarnya," kata Wapres.
BACA JUGA: Pilot Susi Air Disandera KKB, Dahlan Iskan: TNI Tahu Kapan Harus Memainkan Peran
Menurut Wapres Kiai Ma'ruf, Jenderal Dudung yang berada di sampingnya merupakan lulusan Pondok Pesantren Buntet Cirebon.
"Makanya tidak heran kalau (beliau) bikin istigasah, bikin zikir, bikin doa, dan salat subuh karena beliau santri," ujar Kiai Ma'ruf.
BACA JUGA: 8 Modus Kekerasan Seksual pada Anak di Sekolah Sepanjang 2023, Waspadalah
Oleh karena itu, mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu berharap ke depan akan banyak jenderal-jenderal santri di Indonesia.
Menurut Wapres, santri memiliki komitmen keagamaan dan kebangsaan karena santri dari dulu berjuang untuk membela negara.
Kiai Ma'ruf mengatakan para santri di akhir abad ke-19 sudah melakukan perlawanan terhadap penjajah.
Di Banten, katanya, oleh Profesor Sartono Kartodirdjo disebut sebagai religius revival, kebangkitan agama atau geger Cilegon.
"Saya menyebutnya itu bukan kebangkitan agama,?? tetapi islamic revival, itu kebangkitan Islam. Lebih tepat lagi itu kebangkitan santri-santri dalam rangka membela negara untuk menuju kemerdekaan," tutur Wapres.(antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam