jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengatakan kerukunan umat beragama unsur utama dari kerukunan nasional. Hal ini menurutnya harus terus dijaga oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
"Kalau ini terganggu maka kerukunan nasional akan terganggu. Karena itu kerukunan umat beragama adalah kunci," tegas Kiai Ma'ruf saat bertemu dengan FKUB DIY di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Jum'at (24/1).
BACA JUGA: Wapres Maruf Amin: Solusi Militer Tak Sepenuhnya Mengatasi Konflik
Wapres RI ke-13 yang lahir pada masa pendudukan Jepang, itu pun mengingatkan bahwa Indonesia yang terdiri dari berbagai ras, etnis dan agama tetapi bisa bersatu menjadi NKRI, karena adanya dialog dan kesepakatan yang disebut Pancasila.
"Karena ini termasuk kesepakatan. Oleh karena itu umat Islam menamakan Pancasila dan UUD 1945 sebagai kesepakatan nasional. Kita mampu sampai hari ini mengawal kesepakatan itu," tutur Kiai Ma'ruf.
BACA JUGA: FKUB: Kerukunan Umat Beragama di Jakarta Terjaga Baik
Suami Wury Hestu Handayani menginginkan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dapat terus menjadi contoh bagi negara lain. Terutama dalam menjaga kedamaian, solidaritas, dan demokrasi di dunia.
Dalam pertemuan itu, pemimpin kelahiran Kresek, Tangerang, itu menyinggung empat bingkai yang harus diperkuat untuk menjaga kerukunan nasional. Pertama, bingkai politik yang disebut 4 pilar atau kesepakatan/konsensus nasional.
BACA JUGA: Imlek 2020, Hyundai Tucson Bawa Penyegaran, Sebegini Harganya
"Tidak hanya kesepakatan tetapi juga implementasinya," ucap Kiai Ma'ruf memberi penekanan.
Bingkai kedua adalah penegakan hukum atau bingkai yuridis dalam konteks pencegahan rusaknya keutuhan bangsa. Ketiga, bingkai sosiologis berupa kearifan lokal. Salah satu contohnya adalah yang ada di Yogyakarta.
Terakhir, bingkai teologi. Terkait hal ini, dia berharap agama-agama yang ada membangun teologi kerukunan bukan teologi konflik.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam