jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meninjau langsung pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di beberapa sekolah di DKI Jakarta, Rabu (8/9) pagi.
PTM terbatas sudah mulai diselenggarakan oleh satuan pendidikan di wilayah yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 1-3.
BACA JUGA: Madrasah Siap-siap PTM Terbatas, Perhatikan 4 Prosedurnya
Beberapa sekolah yang dikunjungi oleh Wapres, yaitu SD Tarakanita 5 di Jl. Pemuda No. 6, Rawamangun, Jakarta Timur; SPK SMAK Penabur di Jl. Boulevard Bukit Gading Raya Blok A5-A8, Kelapa Gading, Jakarta Utara; dan SMKN 19 Jakarta di Jl. Danau Limboto No.11, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Dalam kunjungan itu, Wapres Ma'ruf Amin berpesan agar sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas tetap waspada dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
BACA JUGA: 2 Oknum Polisi Jadi Pengedar Narkoba, Irjen Fakhiri: Pecat!
“Saya minta semua warga sekolah untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan agar PTM terbatas ini dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan klaster penyebaran Covid-19," kata Kiai Ma'ruf Amin melalui siaran pers Setwapres.
Dia menyebut pelaksanaan PTM terbatas merupakan upaya untuk mengurangi dampak pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19. Di antaranya, anak tidak dapat menyerap mata pelajaran dengan baik sehingga dikhawatirkan kemampuan intelektualnya menurun.
BACA JUGA: Lapas Tangerang Terbakar, 40 Orang Tewas
Tidak hanya itu, hubungan siswa dan guru menjadi terasa asing karena tidak pernah bertatap muka, terutama bagi pelajar di tingkat awal.
Pelaksanaan PTM di Jakarta menurut Wapres sangat dipengaruhi oleh situasi pandemi Covid-19 di ibu kota. Jika situasi terus membaik dengan menurunnya level PPKM, kegiatan belajar di sekolah akan ditingkatkan secara bertahap. Tetapi jika memburuk, maka PTM terbatas akan dihentikan.
Hal itu menurut Wapres Ma'ruf terjadi karena pemerintah lebih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, para guru serta warga sekolah.
"Saya berharap sekolah-sekolah yang menyelenggarakan PTM terbatas ini dapat melakukan evaluasi setiap minggunya, terutama mengenai protokol kesehatan dan keamanan dari seluruh warga sekolah," ucapnya.
Wapres juga berpesan jika terdapat kasus terkonfirmasi positif atau potensi yang dapat menyebabkan timbulnya klaster baru di sekolah, maka harus ditangani dengan cepat.
"Segera ambil tindakan tegas demi keselamatan dan kenyamanan seluruh pihak," tandas Wapres Ma'ruf Amin. (mcr16/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Muhammad Naufal