jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin optimistis industri pariwisata di Bali akan kembali bangkit.
Syaratnya, harus terbentuk herd immunity atau kekebalan komunal terlebih dahulu.
BACA JUGA: Urung Beli Mobil Dinas Seharga Rp 1,7 Miliar, Bupati Singgung Soal Rakyat
Untuk itu wapres mendorong Pemerintah Provinsi Bali mempercepat vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat.
Menurut wapres, ketika herd immunity terbentuk maka para wisatawan akan merasa aman dan nyaman untuk mengunjungi Pulau Dewata.
BACA JUGA: Ini Penyebab Pos Lintas Batas Negara Skouw Belum Bisa Dibuka Kembali
Demikian dikemukakan Wapres Ma’ruf saat memimpin rapat koordinasi dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Bali secara daring, Kamis (29/7).
"Perlu dipastikan agar herd immunity ini dapat segera tercapai."
BACA JUGA: Presiden UMNO Minta PM Malaysia Mundur Setelah Diduga Ingkari Titah Raja
"Selain untuk melindungi warga Bali, pemenuhan target vaksinasi akan membantu juga meyakinkan para wisatawan bahwa Bali sudah menjadi daerah yang selain indah juga aman," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
Wapres juga mendorong Pemprov Bali dan Satgas COVID-19 setempat untuk meningkatkan pengetesan, pelacakan dan perawatan atau 3T (testing, tracing, treatment) kepada masyarakat.
Meski pengetesan di Bali sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), Wapres mengatakan angka kasus aktif COVID-19 di daerah tersebut masih jauh di atas standar WHO.
"Perlu dilihat kembali dan disesuaikan dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri bahwa bila positivity rate-nya di atas 25 persen, maka jumlah tes perlu ditingkatkan menjadi 15.000 per 1.000.000 penduduk," katanya.
Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster melaporkan suntikan dosis pertama vaksin COVID-19 untuk masyarakat telah mencapai target, yakni lebih dari 70 persen penduduk Bali.
"Yang sudah divaksin suntik pertama, kami melaporkan sudah melebihi tiga juta orang, yaitu 3.046.886 orang," katanya.
Selanjutnya, suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua telah diberikan kepada 870.838 orang atau hampir 27 persen dari target sasaran.
"Antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi ini sangat tinggi."
"Vaksinasinya berbasis banjar dan berbasis komunitas sehingga percepatannya itu dapat dilakukan dan targetnya menjadi bisa dicapai," pungkas Wayan Koster.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Ken Girsang