JAKARTA - Wakil Presiden RI Boediono dan Herawati Boediono turut hadir dalam acara nonton bareng film "Sang Kyai" yang menceritakan tentang tokoh Kyai Haji Hasyim Asyari melawan Jepang dan Belanda di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis (23/5) malam.
Nonton bareng ini juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Azwar Abu Bakar dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Elka Pangestu. Para pemain film Sang Kyai juga hadir di antaranya Dimas Aditya, Royhan Hidaya, Ikranagara, Christine Hakim, Adipati Dolken dan Meriza Febriyani.
Setelah menonton, Wapres mengaku takjub dengan keseluruhan film yang siap rilis 30 Mei itu. Film perjuangan itu, tuturnya, menunjukkan betapa mahalnya kemerdekaan yang diraih Indonesia.
"Jangan sampai kita sia-siakan. Ini kesan yang luar biasa. Betapa kekuasaan itu menimbulkan kesombongan. Ini dikemas dalam ciptaan yang indah sekali. Mudah-mudahan akan menjadi motivasi. Semoga filmnya sukses besar," ungkap Boediono usai menonton film Sang Kyai.
Film Sang Kyai ini diproduksi oleh Rapi Films. Mengisahkan tentang penjajahan Jepang Tahun 1942 yg melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei.
Tokoh besar agamis saat itu "KH Hasyim Asyari" menolak melakukan Sekerei karena tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Sebagai umat Islam hanya boleh menyembah kepada Allah SWT.
Karena tindakan berani itu, KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Berbagai kisah perjuangan lainnya dari keluarga dan santri-santri Hasyim Asyari melawan Belanda dan Jepang digambarkan dalam film berdurasi 2,5 jam tersebut. Film bergenre drama sejarah ini disutradarai oleh Rako Prijanto dengan produser Gope T. Samtani.
Wapres berharap film ini ditonton oleh generasi muda agar memperoleh nilai-nilai perjuangaan untuk membangun bangsa.
"2,5 jam tanpa terasa luar biasa. Bagi saya film Sang Kyai tidak hanya menggambarkan perang, kearifan kehidupan tapi juga merupakan suatu film sepenggal sejarah," kata Wapres. (flo/jpnn)
Nonton bareng ini juga dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPAN) Azwar Abu Bakar dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Elka Pangestu. Para pemain film Sang Kyai juga hadir di antaranya Dimas Aditya, Royhan Hidaya, Ikranagara, Christine Hakim, Adipati Dolken dan Meriza Febriyani.
Setelah menonton, Wapres mengaku takjub dengan keseluruhan film yang siap rilis 30 Mei itu. Film perjuangan itu, tuturnya, menunjukkan betapa mahalnya kemerdekaan yang diraih Indonesia.
"Jangan sampai kita sia-siakan. Ini kesan yang luar biasa. Betapa kekuasaan itu menimbulkan kesombongan. Ini dikemas dalam ciptaan yang indah sekali. Mudah-mudahan akan menjadi motivasi. Semoga filmnya sukses besar," ungkap Boediono usai menonton film Sang Kyai.
Film Sang Kyai ini diproduksi oleh Rapi Films. Mengisahkan tentang penjajahan Jepang Tahun 1942 yg melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat Indonesia untuk melakukan Sekerei.
Tokoh besar agamis saat itu "KH Hasyim Asyari" menolak melakukan Sekerei karena tindakan itu menyimpang dari aqidah agama Islam. Sebagai umat Islam hanya boleh menyembah kepada Allah SWT.
Karena tindakan berani itu, KH Hasyim Asyari ditangkap Jepang. Berbagai kisah perjuangan lainnya dari keluarga dan santri-santri Hasyim Asyari melawan Belanda dan Jepang digambarkan dalam film berdurasi 2,5 jam tersebut. Film bergenre drama sejarah ini disutradarai oleh Rako Prijanto dengan produser Gope T. Samtani.
Wapres berharap film ini ditonton oleh generasi muda agar memperoleh nilai-nilai perjuangaan untuk membangun bangsa.
"2,5 jam tanpa terasa luar biasa. Bagi saya film Sang Kyai tidak hanya menggambarkan perang, kearifan kehidupan tapi juga merupakan suatu film sepenggal sejarah," kata Wapres. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Camelia Malik tak Tuntut Harta Gono-gini
Redaktur : Tim Redaksi