Wara-Wiri di TV Hingga Berujung Boikot, Berikut 4 Fakta Seputar Saipul Jamil

Kamis, 09 September 2021 – 04:50 WIB
Saipul Jamil. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kehadiran pedangdut Saipul Jamil di layar kaca televisi Indonesia menuai pro dan kontra.

Sebab Saipul Jamil langsung wara wiri di televisi pasca-dinyatakan bebas dari masa tahanan di Lapas Kelas I Cipinang.

BACA JUGA: Nikita Mirzani: Gue mau Dia Sampai Masuk Penjara!

Adapun mantan suami Dewi Perssik itu merupakan mantan narapidana pelecehan seksual.

Alasan itulah yang kemudian warganet pro kontra terhadap kembalinya Saipul Jamil di dunia televisi Indonesia.

BACA JUGA: Nikita Mirzani Mengkritisi Penjemputan Saipul Jamil, Begini Katanya

Berikut fakta seputar pro kontra Saipul Jamil yang tampil di televisi:

1. Bebas Dari Lapas

Saipul Jamil dinyatakan bebas dari lapas pada Kamis (2/9). Namun tak butuh waktu lama dari kebebasannya untuk pedangdut 41 tahun itu kembali ke televisi.

Kemunculan Saipul Jamil di layar kaca sontak menimbulkan kontroversi lantaran dikhawatirkan berdampak terhadap psikis korban.

BACA JUGA: India Klaim Urine Sapi Ampuh Sembuhkan Covid-19, Benarkah?

2. Artis Komentari Saipul Jamil Wara-Wiri Di Televisi

Melihat kontroversi itu, beberapa figur publik pun memilih untuk tak tinggal diam.

Sutradara Angga Sasongko, komika Ernest Prakasa, Arie Kriting, Kemal Palevi, dan Najwa Shihab turut berkomentar dan mengambil sikap atas hal tersebut.

Arie Kriting bahkan menegaskan bahwa dirinya tak rela jika karyanya digunakan di media yang menayangkan Saipul Jamil.

Hal itu menyusul pihak stasiun televisi yang meminta izin Arie Kriting untuk menggunakan beberapa potongan videonya.

Namun lantaran stasiun televisi itu telah memberikan panggung kepada Saipul Jamil, komika itu pun menolak dengan tegas.

"Sepertinya penting bagi saya untuk menyampaikan bahwa saya tidak rela, tidak memberikan izin karya saya atau pun imej saya untuk digunakan oleh media," ujar Arie Kriting melalui akunnya di Instagram, dikutip Senin (6/9).

"Baik media cetak atau pun media televisi yang memberikan ruang bagi seorang pelaku pedofil dan pelecehan seksual kepada anak di bawah umur. Saya tidak rela," sambungnya.

3. Petisi Boikot Saipul Jamil Dari Televisi

Petisi berisi ajakan untuk memboikot Saipul Jamil dari televisi pun muncul seiring kontroversi tersebut.

Petisi tersebut bahkan sudah mendapat 511.388 tanda tangan sampai Rabu (8/9) malam.

Petisi yang dibuat oleh Lets Talk and Enjoy itu dibuat agar televisi memboikot Saipul Jamil.

"Jangan biarkan mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) masih berlalu-lalang dengan bahagia di dunia hiburan, sementara korbannya masih terus merasakan trauma," bunyi tulisan dalam petisi tersebut, dikutip Rabu (8/9).

"Sungguh sangat berharap stasiun televisi melakukan hal yang sama dengan memboikot mantan narapidana pencabulan anak diusia dini (pedofilia) muncul," sambungnya.

4. KPI Buka Suara

KPI juga telah memberi tanggapan soal kehadiran Saipul Jamil di layar kaca televisi.

"Kami berharap seluruh lembaga penyiaran memahami sensitivitas dan etika kepatutan publik terhadap kasus yang telah menimpa yang bersangkutan dan sekaligus tidak membuka kembali trauma yang dialami korban," ujar Wakil Ketua KPI Pusat, Mulyo Hadi Purnomo, dalam keterangannya, Senin (6/9).

Dia mengatakan, hak individu memang tak boleh dibatasi. Akan tetapi rasa nyaman masyarakat atas tayangan yang disajikan juga harus diperhatikan.

“Mengedepankan hak individu tetapi melukai hak masyarakat tentu tidak patut dilakukan," kata Mulyo.

Oleh karena itu, dia berharap agar lembaga penyiaran lebih bijak dalam menampilkan konten mereka.

"Kami berharap lembaga penyiaran lebih mengedepankan atau mengorientasikan unsur edukasi dari informasi yang disampaikan agar hal serupa tidak terulang serta sanksi hukum yang telah dijalani yang bersangkutan tidak dipersepsikan masyarakat sebagai risiko biasa," ucap Mulyo.

Adapun kehadiran Saipul Jamil di industri pertelevisian Indonesia menimbulkan pro kontra lantaran dia merupakan mantan narapidana kasus pelecehan seksual.(mcr7/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Yessy
Reporter : Firda Junita

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler