JAKARTA - Pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, segera mendapat solusi. Terutama mereka yang berasal dari Desa Sukameriah, Simacem, dan Bekerah. Penggunaan lahan relokasi untuk mereka telah mendapat izin sehingga hunian permanen bisa segera dibangun.
Tiga desa yang direlokasi secara permanen itu berpenduduk 1.212 jiwa atau 370 kepala keluarga (KK). Desa Sukameriah memiliki 436 jiwa atau 136 KK, Desa Simacem 445 jiwa atau 131 KK, dan Desa Bekerah 331 jiwa atau 103 KK. Tiga desa itu berada di radius tiga kilometer dari kawah Gunung Sinabung dan menjadi jalur aliran lava maupun awan panas. Karena itu, wilayah tersebut tidak mungkin dihuni lagi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyetujui penggunaan lahan 458,88 hektare di hutan produksi tetap Siosar dengan sistem pinjam pakai. Surat itu diteken Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar pada 29 Oktober lalu atau hanya beberapa jam setelah dia ditelepon Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkunjung ke Karo.
Rencananya, hari ini TNI mulai membangun jalan dengan panjang 3,8 kilometer dan lebar 12 meter di kawasan tersebut. TNI sekaligus membabat alas untuk mempersiapkan lahan yang bakal dibangun rumah dengan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pembangunan rumah tipe 36 akan dilakukan secara bertahap. ''Target pertama, 50 hunian tetap dan fasilitas umum selesai dibangun pada akhir November,'' tutur Sutopo di kantornya kemarin. Sisanya, 320 unit rumah plus sejumlah fasilits umum akan dibangun pada 2015.
Untuk membangun rumah-rumah tersebut, BNPB menyediakan anggaran siap pakai Rp 45 juta untuk tiap unit. Itu berarti untuk membangun 370 unit rumah diperlukan dana Rp 16,65 miliar.
Sutopo menjelaskan, lahan relokasi itu berjarak sekitar 30 kilometer dari puncak Sinabung. Mengingat jaraknya yang jauh, relokasi dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya penduduknya, namun juga kehidupannya, termasuk mata pencaharianÂnya. Para penduduk dibangunkan rumah dengan luas lahan untuk masing-masing KK 100 meter persegi. Sisa lahan akan digunakan untuk pertanian.
Berdasar data BNPB, pengungsi Sinabung per 31 Oktober tercatat 9.463 jiwa atau 3.071 KK. Mereka berasal dari sepuluh desa. Di antara jumlah itu, 3.284 jiwa masih bertahan di pengungsian. (byu/sof)
BACA JUGA: Di Bali, Sehari Kasus Gigitan Anjing Mencapai 110-120
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beri Pinjaman Lunak untuk Eks PSK Hingga Rp 150 Juta
Redaktur : Tim Redaksi