Warga Amerika Dilarang Masuk Wilayah Uni Eropa, Tiongkok Sudah Boleh

Rabu, 01 Juli 2020 – 15:43 WIB
Uni Eropa. Foto: EU

jpnn.com, BRUSSEL - Uni Eropa tidak memasukkan Amerika Serikat dalam daftar negara aman. Artinya, warga Negri Paman Sam itu belum bisa masuk ke wilayah anggota Uni Eropa.

Pada Selasa (30/6), blok beranggotakan 27 negara ini memberikan persetujuan untuk liburan atau perjalanan bisnis dari 14 negara di luar perbatasannya.

BACA JUGA: Tiongkok Sahkan UU Pengekang Kebebasan, Taiwan Minta Warganya Jauhi Hong Kong

Dewan Uni Eropa, yang mewakili pemerintah Uni Eropa, dalam sebuah pernyataan, menyebut negara-negara tersebut adalah Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.

Tiongkok juga telah disetujui sementara, meskipun perjalanan hanya akan terbuka jika otoritas Tiongkok juga mengizinkan pengunjung Uni Eropa. Timbal balik adalah syarat agar Tiongkok masuk dalam daftar negara aman.

BACA JUGA: Kabar Buruk dari Pakar Epidemiologi Tiongkok soal Puncak Pandemi Corona

Rusia, Brazil, dan Turki, bersama dengan Amerika Serikat, adalah di antara negara-negara yang pencegahan virus corona mereka dianggap lebih buruk daripada rata-rata Uni Eropa.

Dengan demikian, negara-negara tersebut harus menunggu setidaknya dua minggu untuk persetujuan. Uni Eropa akan melakukan tinjauan setiap dua minggu.

BACA JUGA: Selamat Tinggal Kebebasan, Parlemen Tiongkok Sahkan UU Keamanan Hong Kong

Langkah ini bertujuan mendukung industri perjalanan Uni Eropa dan tujuan wisata, khususnya negara-negara di Eropa selatan yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19.

Upaya ini berfungsi sebagai rekomendasi untuk anggota Uni Eropa agar dapat menetapkan batasan bagi pengunjung yang masuk dari 14 negara tersebut.

Beberapa jam setelah pengumuman Uni Eropa, Italia, yang memiliki angka kematian COVID tertinggi di dunia, mengatakan akan memilih dan tetap menerapkan pembatasan karantina untuk semua negara yang bukan bagian dari wilayah Schengen.

"Situasi global masih sangat kompleks. Kita tidak ingin apa yang dilakukan Italia berakhir sia-sia," kata Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza.

Kanada juga mengatakan akan memperpanjang kebijakan karantina bagi para pelancong sampai akhir Agustus dan larangan bepergian bagi sebagian besar orang asing hingga akhir Juli.

Upaya Uni Eropa untuk membuka kembali perbatasan internal, khususnya di dalam wilayah Schengen yang beranggotakan 26 negara, tidak merata karena beberapa negara membatasi akses bagi pengunjung tertentu.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler