BACA JUGA: Dunia Kecam Serangan ke Libya
Guru bahasa Inggris yang mengajar di Kota Ishinomaki itu menjadi korban pertama AS yang bisa teridentifikasi.Perempuan 24 tahun itu, konon, lolos dari maut saat gempa berkekuatan 9 Skala Richter (SR) mengguncang kawasan timur laut Jepang
BACA JUGA: Putra Khadafi Dikabarkan Tewas
Dia tewas bersama ribuan warga lainnya setelah terempas gelombang tsunami yang menyapu IshinomakiKemarin, orang tua Anderson, Andy dan Jean, juga mengonfirmasikan berita kematian putri mereka
BACA JUGA: RI-Timor Leste Sepakat Tuntaskan Masalah Perbatasan
Dari Negara Bagian Virginia, keduanya mengaku sudah merelakan kepergian AndersonSebelum jenazahnya ditemukan, Anderson tercatat dalam daftar orang hilang bersama puluhan ribu warga lainnya."Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan ikut mendoakan kami dalam krisis iniTeruslah berdoa untuk mereka yang masih dinyatakan hilangDan berdoalan juga untuk warga Jepang," terang keduanya dalam pernyataan tertulisLewat pesan tersebut, keduanya juga minta media tidak mengusik mereka selama masa berkabung.
Sejauh ini, lebih dari 21.000 orang telah dikonfirmasikan tewas atau hilangSebagian besar dari mereka adalah penduduk Ishinomaki yang porak-poranda akibat tsunamiSampai 10 hari pasca gempa dan tsunami kemarin, catatan pemerintah dan kepolisian soal jumlah korban masih tidak samaTapi, jumlah korban tewas dipastikan akan bertambah.
Kemarin, Badan Kepolisian Nasional (NPA) melaporkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 8.961 orangSebanyak 5.364 di antaranya berasal dari Prefektur MiyagiSedangkan, mereka yang hilang mencapai 12.066 jiwa"Jumlah korban luka tercatat sebanyak 2.628 orang," terang NPA dalam jumpa pers di Kota Tokyo.
Bersamaan dengan itu, pemerintah Miyagi menyatakan bahwa jumlah korban tewas akibat bencana terburuk Jepang itu mencapai sekitar 15.000 orangSedangkan, jumlah korban yang hilang tercatat sekitar 10.000 orang"Jumlah orang hilang tersebut hanyalah yang berasal dari IshinomakiJika digabung dengan catatan orang hilang dari wilayah lain, jumlahnya jelas berlipat," kata pejabat Miyagi(AFP/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parlemen Rusia Diwajibkan Laporkan Kasus Suap
Redaktur : Tim Redaksi