Menurut ketua tim gugus kerja vaksin COVID-19, warga Australia yang berusia 40 tahun ke bawah akan mendapatkan vaksin Pfizer atau Moderna sekitar bulan September atau Oktober.

Letnan Jenderal John Frewen mengatakan warga Australia di kelompok usia tersebut akan mendapat kebebasan untuk menentukan vaksin mana yang mereka inginkan.

BACA JUGA: Bukan Menyumbang, Israel Cuma Pinjamkan 700 Ribu Dosis Vaksin COVID-19 kepada Korsel

Kedua jenis vaksin Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA.

"Ketika kita sudah memiliki pasokan yang memadai, saya kira itu langkah yang logis," katanya.

BACA JUGA: Inilah Kesepakatan Baru Indonesia dengan Republik Islam Iran, Ada soal Perpustakaan sampai Vaksin COVID-19

Saat ini warga Australia yang berusia di bawah 40 tahun belum bisa mendapatkan vaksin Pfizer atau Moderna, namun mereka yang ingin mendapatkan vaksin bisa berkonsultasi dengan dokter untuk kemungkinan mendapat vaksin AstraZeneca.

Vaksin AstraZeneca saat ini direkomendasikan bagi warga Australia berusia di atas 60 tahun.

BACA JUGA: Mentalitas Benteng Australia Berdampak Buruk Bagi Keberagaman Budaya

"AstraZeneca terbuka bagi mereka yang berusia di bawah 40 tahun, dengan persetujuan lewat dokter mereka," katanya.

PM Morrison membuat pengumuman tersebut tanpa melakukan konsultasi dengan kabinet nasional dan para dokter,  sehingga sempat menimbulkan kebingungan dan perdebatan dengan para menteri utama di negara bagian.

Menurut Letjen Frewen, sejak pengumuman dari PM Morrison tersebut, sekitar 8 ribu warga Australia di bawah usia 40 tahun sudah menerima vaksin AstraZeneca.

"Kita melihatnya adanya kebutuhan sekarang ini dari kelompok umur tersebut yang mau divaksin AstraZeneca daripada harus menunggu vaksin lainnya beberapa bulan mendatang," katanya.

Dengan pasokan vaksin Pfizer dan Moderna akan tiba dalam jumlah besar dalam bulan-bulan mendatang, Letjen Frewen mengatakan warga di kelompok usia muda di Australia sebaiknya tidak lagi menunda-nunda untuk mendapatkan vaksin.

"Sekarang tergantung kepada Pemerintah untuk memutuskan kapan warga di bawah usia 40 tahun bisa mendapatkannya, tetapi di bulan September, Oktober, kita akan memiliki lebih banyak pilihan soal vaksin," kata Frewen.

Australia sudah membeli 40 juta dosis vaksin Pfizer dan 25 juta vaksin Moderna yang masih menunggu izin penggunaannya di Australia.

Jumlah vaksin ini akan cukup untuk memenuhi target melakukan vaksinasi bagi seluruh penduduk Australia namun vaksin itu baru akan tiba di tiga bulan terakhir tahun 2021. Rumah perawatan lansia menjadi prioritas

Munculnya kasus positif di fasilitas perawatan lansia di Sydney kembali menimbulkan perdebatan mengenai lambatnya vaksinasi di kalangan penghuni rumah lansia di Australia.

Hampir semua penghuni rumah lansia di seluruh Australia sudah mendapatkan vaksin dua dosis, namun hanya 36 persen dari staf yang bekerja di rumah lansia tersebut yang mendapatkan vaksin dosis pertama.

Para penghuni dan pekerja di rumah lansia merupakan kelompok prioritas pertama, tetapi menurut Letjen Frewen memang ada perubahan kebijakan sehingga para penghuni mendapatkan prioritas vaksinasi dibandingkan karyawan yang bekerja di sana.

Dia mengatakan mulai bulan September siapa saja yang bekerja di rumah lansia harus mendapatkan vaksinasi.

"Sekarang ini menjadi fokus utama prioritas bagi kami," katanya.

"Kami mempercepat usaha untuk melakukan vaksinasi terhadap mereka yang bekerja di rumah perawatan lansia.

"Angkanya sudah 36 persen sekarang, yang sudah di atas rata-rata nasional, lebih tinggi dari angka rata-rata warga pada umumnya, jadi sudah ada kemajuan."

Letjen Frewen mengatakan dia 'sangat yakin' bahwa seluruh warga Australia sudah akan bisa mendapatkan vaksinasi di akhir tahun.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari  ABC News 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Pengin Vaksinasi Bisa Sampai 5 Juta Suntikan per Hari

Berita Terkait