jpnn.com - SYDNEY - Sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat di Australia, FoodWise, merilis data mencengangkan tentang kebiasaan membuang sisa makanan yang sebenarnya masih sangat layak dimakan. Orang Australia disebutkan telah membuang makanan senilai USD 8 miliar atau setara Rp 88,9 triliun setiap tahunnya.
Jumlah tersebut setara dua kali lipat komitmen pemerintah Australia mengirimkan bantuan ke luar negeri pada 2013.
BACA JUGA: 70 Ribu Pakaian Dalam Wanita Digelar di Jalanan Australia
Menurut ABC (9/10), nilai Rp 88,9 triliun itu hanya dari pembuangan makanan rumah tangga. Karenanya diyakini, nilai keseluruhan makanan yang terbuang jauh lebih besar dari jumlah tersebut.
Angka itu didasarkan pada pengkajian pembuangan makanan yang dilakukan pemerintah negara bagian New South Wales (NSW). Kajian dilangsungkan sejak 2009 secara online, yang diikuti 1.200 warga usia 16 tahun ke atas.
BACA JUGA: Dari Pulau Dewata Membangun Citra Indonesia
Hasilnya menunjukkan, rata-rata satu rumah tangga di NSW membuang makanan yang masih bisa dimakan itu, setiap tahunnya bernilai USD 1.036. Kategori makanan yang dibuang itu termasuk yang dijadikan kompos, untuk beternak cacing atau diberikan kepada binatang peliharaan.
Adapun rinciannya, makanan segar yang terbuang dalam seminggunya USD 6,60 atau USD 343 per tahun, sedang makanan sisa USD 5,40 per minggu atau USD 280 setahun. Makanan kalengan USD 2,90 seminggu atau USD 151 setahun. Makanan beku dan makanan take away masing-masing USD 1,80 per minggu atau USD 94 per tahun. Dan untuk minuman yang terbuang dalam seminggunya USD 1,40 atau dalam setahun USD 73.
BACA JUGA: Pabrik Garmen di Banglades Terbakar, Sembilan Pekerja Tewas
FoodWise menggunakan angka USD 1.036 itu kemudian dikalikan sekitar 8 juta jumlah rumah tangga di seluruh Australia, sehingga mencapai angka USD 8 miliar atau setara Rp 88,9 triliun. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Perpanjang Kompensasi Korban Bom Bali
Redaktur : Tim Redaksi