Harga unta 'lebih tinggi dari emas' dan pada akhirnya daging unta akan menjadi santapan populer bagi warga Australia, demikian pendapat warga komunitas Afrika Utara di Australia.

Daging unta sekarang makin banyak dijual di Australia di toko makanan halal kebanyakan dimiliki oleh masyarakat Somalia.

BACA JUGA: Inilah Foto-foto Menakjubkan dari Keindahan Langit di Malam hari

Salah satu diantaranya berlokasi di Flemington, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Melbourne. Di salah satu jendela toko daging di sana tertulis "daging unta tersedia di sini.'


Toko daging Macca Halal Meats di Flemington yang juga menjual daging unta. (ABC News: Margaret Burin )

BACA JUGA: Mengintip Aksi di Balik Panggung Queens of the Outback di Pedalaman Australia

 

BACA JUGA: Pemuda Australia - Indonesia Gelar Nongkrong Bersama di Canberra

Toko daging itu bernama Macca Halal Meat dan pemiliknya Abukar Hersi mengatakan daging unta ini merupakan salah satu rahasia makanan enak yang belum banyak diketahui oleh warga Australia.

"Ini salah satu daging terbaik yang  bisa kita santap. Dagingnya kaya protein." kata Hersi.

"Sudah banyak warga Australia di luar komunitas Somalia yang datang ke sini, dan bilang 'saya ingin mencoba'. Sudah ada orang dari MasterChef yang membeli dari kami. Jadi ini semakin populer sekarang."

"Saya kira kalau warga Australia sudah menyadarinya, maka kita akan melihat daging unta dijual di setiap toko daging atau supermarket."


Abukar Hersi mengatakan unta adalah bagian penting dari budaya dan pola makan warga Somalia. (ABC News: Margaret Burin )

 

Hersi memang berasal dari Somalia dimana ayahnya juga bekerja sebagai tukang daging. Di sana, mereka yang mampu akan membeli daging unta dan meminum susu unta setiap hari.

"Dalam budaya Somalia, unta adalah segalanya. harganya lebih mahal dari emas." katanya.

"Ketika hendak menikah, kita harus memberikan unta sebagai emas kawin. Itu jumlahnya bisa mencapai 100 ekor."

"BIla ada keributan, untuk mendamaikan, kita memberikan unta." kata Hersi.

Dengan harga satu kilo daging unta $ 12.99 (sekitar Rp 130 ribu), Hersi menjual sekitar 1 ekor unta selama satu bulan.

Paha unta saja beratnya bisa mencapai 70 kg. "Kami menjual pahanya, punuk, jantung, hati, dan lainnya, semuanya dimanfaatkan." katanya.

"Punggungnya paling enak, karena bagian tubuh ini paling sedikit digunakan oleh unta, jadi lebih lembut." lanjut Hersi.


Daging unta harus dimasak lama sehingga dagingnya empuk. (ABC News: Margaret Burin )

 

Seperti komunitas muslim di bagian dunia lainya, Hersi baru saja disibukkan dengan berbagai permintaan daging unta selama bulan Ramadhan.

Selama masa puasa ini, dia membeli empat ekor unta tambahan, yang dipotong di Alice Springs, sebelum dikirim ke berbagai daerah.

Lebih dari 1 juta unta liar diperkirakan berkeliaran di gurun di Australia yang luasnya mencapai 3,3 juta kilometer persegi.

Berita bahwa unta-unta liar ini dibunuh di Australia tapi dagingnya tidak dimakan sudah menimbulkan minat dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika, dimana daging unta merupakan makanan yang populer.

"Warga di Timur Tengah melihat Australia membunuh unta dan mereka hampir tidak percaya. Banyak yang tertarik."

Sejauh ini, rumah potong hewan di Alice Springs hanya bisa memotong sekitar 200 unta dalam 12 bulan terakhir.

Para pengusaha pengekspor daging di kawasan telah mendesak agar pemerintah mengalihkan dana yang digunakan untuk membunuh unta, digunakan untuk mengsubsidi biaya penangkapan dan pengiriman.

Ini disebabkan karena menangkap unta liar memakan biaya tinggi, dan tidak mudah dilakukan.

Dan karena unta ini hidup di alam lair dimana mereka jarang minum, sehingga dagingnya pun berbeda dengan daging unta di tempat lain.

"Unta-unta ini tidak ada yang menggembala, dan karena minum air sedikit, dagingnya lebih keras." kata Hersi.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengaku Polisi, Pencandu Narkoba di Melbourne Peras Pamannya Rp 120 Juta

Berita Terkait