Seorang pria Australia asal Sydney Naim Aziz Abbas yang ditahan setahun terakhir di Uni Arab Emirat (UAE) telah memohon kepada Perdana Menteri Scott Morrison untuk memulangkannya ke Australia. Kasus Naim Abbas di UEA
BACA JUGA: Perlukah Pelajar Sekolah Terlibat Dalam Aksi Unjuk Rasa?
Abbas ditahan di Dubai bulan Oktober 2017 setelah dituduh melakukan tindakan mata-mata unttuk Qatar, dan sekarang ditahan di penjara Al Wathiba yang terletak di dekat kota Abu Dhabi.
Sanak keluarga dari Abbas, warga Australia yang lahir di Irak tersebut sebelumnya sudah meminta kepada pemerintah Australia untuk campur tangan atas kasus ini.
BACA JUGA: Pencuri Dua Kali Gasak Toko Mainan Lego Di Adelaide
Mereka khawatir bahwa pria berusia 65 tahun tersebut bisa dijatuhi hukuman mati bila dinyatakan bersalah melakukan tindak mata-mata.
Abbas yang selalu mengatakan dirinya tidak bersalah sekarang memohon langsung kepada PM Scott Morrison, dan Menlu Marise Payne, dalam percakapan telepon yang direkam oleh saudara laki-lakinya di Sydney.
BACA JUGA: Kebakaran Semak di Queensland, Warga Melihat Api Setinggi 20 Meter
"Tolong, tolonglah karena saya sudah dituduh melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan, tidak ada bukti sama sekali, tidak ada saksi sama sekali." kata Abbas dalam rekaman yang sudah didengar oleh ABC.
"Saya memohong agar Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri melakukan apa yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan saya dari situasi ini."
Kasus Abbas ini sensitif karena adanya ketegangan militer dan politik antara Uni Arab Emirat dan Qatar yang meningkat dalam setahun terakhir, dengan UAE menuduh Qatar terus mendukung tindak terorisme.
Naim Abbas sebelumnya bekerja sebagai pengemudi kereta di Sydney sebelum pindah ke Dubai di tahun 2009 untuk bekerja bagi Otoritas Jalan dan Transportasi UAE.
Menurut laporan konsuler, beberapa bulan lalu, ketika disidangkan di pengadilan, hakim mengatakan Abbas dituduh memberikan informasi mengenai Otoritas Jalan dan Transportasi Dubai kepada pemerintah Qatar dengan imbalan uang.
Keluarga Abbas berpengharapan bahwa dia akan dilepaskan, setelah seorang akademisi Inggris Matthew Hedges yang juga dituduh melakukan tindak mata-mata dibebaskan beberapa lalu oleh pemerintah UAE
Juru bicara Departemen Luar Negeri Australia mengatakan petugas konsuler sudah memberikan bantuan untuk Naim Abbas, termasuk berhubungan dengan keluarganya di Australia.
Namun juru bicara tersebut mengatakan pemerintah Australia tidak bisa mencampuri masalah hukum atau peradilan di negeri lain.
Keputusan apakah Abbas bersalah atau tidak akan dilakukan bulan Desember.
Lihat beritanya dalma bahasa Inggris di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Truk Pengangkut Terguling, Ratusan Domba Mati