Semakin mudah bagi warga di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne untuk mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19. 

Lebih dari 30 pusat vaksinasi telah dibuka di negara bagian yang pernah memiliki kasus COVID-19 tertinggi di Australia hingga menyebabkan Melbourne mengalami 'lockdown' panjang. 

BACA JUGA: Jenderal Andika Minta Seluruh Pangdam Bertanggung Jawab

Sekitar 800 ribu warga di Victoria telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, baik buatan Pfizer atau AstraZeneca. Namun baru 64 ribu yang sudah menerima dua dosis vaksin seperti yang diajukan.

Dari pantuan ABC sejumlah pusat vaksinasi bahkan terlihat sepi Rabu kemarin (19/05).

BACA JUGA: Sudah Divaksin, Dwi Sasono Tetap Taat Protokol Kesehatan

Salah satunya di kawasan tenggara kota Melbourne, yakni pusat vaksinasi di Sandown Racecourse yang baru saja dibuka.

Begitu juga dengan yang terjadi di Flemington Showgrounds yang berada tak jauh dari pusat kota Melbourne.

BACA JUGA: COVID-19 Menggila, Indonesia Hentikan Sementara Impor Daging Kerbau dari India

Lokasi yang terlihat sepi ini bahkan dilaporkan melayani warga yang memenuhi syarat umur tanpa perlu melakukan pendaftaran terlebih dahulu. 

Seorang warga yang ditemui di ABC di pusat vaksinasi Sandown Racecourse, Chuol Jabour, menyebutkan ia mendengar adanya anggapan bahwa vaksinasi justru akan menimbulkan masalah.

"Ada orang-orang di masyarakat yang mengatakan jika mereka mendapat vaksinasi, mereka akan mengalami masalah."

"Saya tidak tahu darimana mereka mendengar hal itu," ujarnya. Apa yang menyebabkan 'warga jadi ragu-ragu divaksinasi'?

Kalangan dokter di Australia mendesak perlunya strategi komunikasi yang efektif untuk mendorong warga masyarakat melakukan vaksinasi COVID-19.

Menurut wakil ketua AMA Dr Chris Moy, pihaknya khawatir dengan banyaknya warga yang merasa aman dari virus corona, sehingga mereka tak termotivasi untuk mendapatkan suntikan vaksin meskipun sudah gilirannya.

"Juga ada aspek politisasi dan pemberitaan media yang negatif tentang program vaksinasi, yang menyebabkan warga jadi ragu-ragu untuk divaksinasi," jelasnya.

Menteri Kesehatan Greg Hunt pada hari Rabu (19/5/2021) menyebutkan warga berusia 50 tahun ke atas yang sekarang mendapatkan giliran untuk divaksin AstraZeneca, lebih memilih menunggu vaksin Pfizer atau Moderna yang akan tiba pada akhir tahun. 

"Kami mendorong setiap orang yang berusia 50 tahun ke atas untuk melakukan vaksinasi sedini mungkin," katanya.

Namun Dr Chris Moy menyatakan kelompok usia yang sekarang mendapatkan giliran vaksinasi seharusnya tidak menunggu hingga akhir tahun.

"Kita ini sangat rentan sebagai negara dan sebagai individu sebelum tercapai proporsi populasi yang divaksinasi, khususnya mereka yang berusia di atas 50 tahun," ujarnya.

Sejauh ini baru sekitar 3,2 juta dosis vaksin COVID-19 telah diberikan di seluruh Australia.

Dr Jonathan Anderson dari Seqirus, divisi vaksin dari perusahaan obat CSL yang memproduksi vaksin AstraZeneca, mengatakan warga brusia 50 tahun ke atas harus mendapatkan vaksinasi sekarang.

Pakar penyakit menular Profesor Sharon Lewin menjelaskan, banyak hal yang telah dipelajari dari kejadian adanya pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca.

"Kita telah mengetahui bagaimana mendiagnosanya dan bagaimana mengobatinya. Enam minggu sebelumnya kita belum mengetahui hal ini," jelasnya.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Kebangkitan Nasional, Harapan Mas Nadiem Kepada Seniman dan Budayawan

Berita Terkait