jpnn.com, LEBAK - Masyarakat Baduy Kabupaten Lebak, Banten menyambut positif langkah pemerintah menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) dan sembako yang digulirkan Kementerian Sosial saat pandemi Covid-19.
Menurut salah seorang warga Badui Tarwinah, bantuan tersebut cukup membantu masyarakat.
BACA JUGA: Berita Duka, Cawabup Banggai Laut Meninggal Dunia Saat Hendak Berkampanye
“Kami tentu cukup gembira menerima BST dan pembagian sembako untuk memenuhi konsumsi pangan keluarga,” ujar Tarwinah dalam keterangannya, Senin (2/11).
Menurutnya, penjualan hasil komoditas pertanian saat ini lesu, imbas dari pandemi Virus Corona (COVID-19).
BACA JUGA: Pembunuh Sadis Icah Akhirnya Tertangkap, Sang Adik: Korban Memang Punya Perhiasan Banyak
Tarwinah mencontohkan saat membawa hasil ladang seperti pisang ke Rangkasbitung, hanya dibeli penampung Rp 20 ribu/tandan.
Karena itu penyaluran BST yang telah diterima untuk ketujuh kalinya, sangat membantu. Meski nilainya turun dari sebelumnya Rp 600 ribu/bulan selama tiga bulan, kini menjadi Rp 300 ribu/bulan.
BACA JUGA: Tahun 2021, Kemensos Akan Lanjutkan Bansos Tunai untuk 10 Juta KPM
Tarwinah lebih lanjut mengatakan, dirinya juga menerima bantuan program sembako. Antara lain, beras sebanyak 12 kg dan lauk pauk untuk pemenuhan gizi.
“Kami berharap bantuan sosial itu terus dilanjutkan kementerian sosial karena cukup membantu warga Baduy,” ucap warga yang tinggal di Kampung Cipiit itu.
Tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Leuwidamar, Lebak Jaro Saija mengatakan, saat ini jumlah penduduk Baduy tercatat 11.620 jiwa dan terdiri dari 5.870 laki-laki dan 5.570 perempuan.
Sebagian besar warga Baduy menerima BST dan pembagian sembako akibat dampak wabah COVID-19.
Selama ini, warganya tidak ditemukan kerawanan pangan maupun kelaparan sebab mereka bekerja di ladang-ladang bercocok tanam padi huma, palawija, hortikultura dan tanaman keras.
“Kami berharap bantuan itu terus berlanjut untuk meringankan beban ekonomi warga Baduy,” katanya.
Sementara itu, Ketua Lentera Huma Berhati (LHB) Khairul Anam juga menilai penyaluran bansos dapat berjalan dengan baik, berkat adanya komunikasi publik yang lebih baik antara pemerintah dalam hal ini Kemensos dengan masyarakat Baduy.
“Bantuan sosial dari pemerintah berupa sembako atau uang tunai sangat diterima dengan baik oleh masyarakat. Mereka senang karena beban sedikit terangkat, karena sejak pandemi Covid-19 ini makin banyak orang yang dikategorikan sebagai pihak yang kurang mampu,” ucapnya.
Anam yang juga pegiat sosial bansos mennyebut, bantuan sangat bermanfaat untuk masyarakat agar bisa bertahan hidup.
“Semoga manfaat bansos ini akan memutus mata rantai kemiskinan di level bawah,” pungkas Anam.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang